BIMATA.ID, Sorong – Anggota Komisi IV DPR RI, Dwita Ria Gunadi, telah menyampaikan bahwa Kelompok Tani Cabai Jamaimo di Kabupaten Sorong telah mengadopsi sistem Smart Farming yang membantu mengatur produksi cabai dalam setiap musim dengan tujuan untuk menghindari penurunan harga cabai.
Namun, upaya tersebut masih dihadapkan pada masalah cabai yang terkena jamur, yang menyebabkan gagal panen. Untuk mengatasi kendala ini, mereka membutuhkan dukungan dari pemerintah.
“Para petani meminta perbaikan saluran perairan yang lebih baik, penggunaan Bentor untuk mengangkut hasil panen, serta alat pertanian seperti kultivator dan traktor. Semua ini dapat disiapkan pada tahun ini. Namun, proyek besar seperti pembangunan embung baru dapat direalisasikan tahun depan,” ungkap Dwita di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Senin (9/10/2023).
Baca Juga : Prabowo Pimpin Rapat Kabinet Terbatas Soal RS Indonesia di Palestina Terdampak Serangan Bom Israel
Politisi dari Partai Gerindra ini juga mengungkapkan bahwa para petani telah mengadopsi praktik pertanian yang cerdas, tetapi cuaca yang buruk telah memengaruhi produksi cabai mereka, menyebabkan penurunan hasil dan infeksi jamur, khususnya jamur fusarium.
“Ketika cabai terkena jamur fusarium, kerusakan dan penyebarannya sangat cepat. Oleh karena itu, mereka memerlukan perawatan yang intensif, termasuk penggunaan benih yang berkualitas dan perlindungan pestisida. Untuk menghindari pembusukan dan infeksi fusarium, penggunaan mulsa juga dianjurkan,” jelasnya.
Simak Juga : Gerindra Instruksikan Kadernya Bikin Posko Juang Prabowo di Tiap Kelurahan
Menerima masukan dari para petani, Legislator Dapil Lampung II ini mendesak pemerintah untuk segera memenuhi permintaan alat penunjang pertanian tersebut, karena hal ini sangat penting bagi mata pencaharian mereka dan merupakan tulang punggung keluarga.