Bimata

Deddy Sitorus: Konflik Investasi di Pulau Rempang Harus Diambil Sebagai Pelajaran

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus, mengungkapkan harapannya terkait Kementerian Investasi, agar dapat mengambil pelajaran berharga dari konflik yang timbul akibat investasi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau. Menurutnya, konflik sebagai dampak dari investasi bukanlah hal baru dalam dunia investasi, dan banyak kasus serupa yang telah memicu perlawanan serta penolakan.

“Kita perlu mengambil pelajaran yang berharga dari konflik yang terjadi di Pulau Rempang ini. Ini bukanlah fenomena baru, melainkan sesuatu yang selalu menyertai proses investasi. Di mana pun investasi dilakukan, kita akan selalu menemui perlawanan, penolakan, dan konflik,” ujarnya saat berbicara dalam Rapat Kerja dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, yang membahas perkembangan isu investasi di Pulau Rempang. Pertemuan ini berlangsung di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, pada Senin (2/10/2023).

Baca Juga : Survei LSI Denny JA, Elektabilitas Prabowo Kokoh Pepet 40% Lampaui

Deddy Sitorus kemudian merinci beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan sebelum melakukan investasi. Pertama, dia menekankan pentingnya menjalani pendekatan yang baik kepada masyarakat seiring dengan adanya rencana investasi. Ia memberi contoh pendekatan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo ketika merapikan pasar di Solo, di mana dialog-dialog dengan masyarakat dilakukan terlebih dahulu.

Selain itu, sebagai seorang politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan, Deddy juga menegaskan pentingnya memperhatikan aspek-aspek sosiologis dan ekonomis dalam rencana investasi. Menurutnya, kedua aspek ini memiliki peran penting sebagai landasan utama. Ia menyadari bahwa memindahkan nelayan dari tempat mereka mencari nafkah, yang seringkali jauh dari tanah leluhur mereka, bisa memicu konflik. Oleh karena itu, hal ini harus menjadi pelajaran berharga untuk dihindari di tempat lain.

Selain itu, Deddy Sitorus mengingatkan tentang pentingnya manajemen krisis yang baik sebelum melakukan investasi. Salah satu contoh adalah memastikan bahwa kepastian hukum selalu dijaga dalam setiap tahapan investasi. Selain itu, aspek lain yang perlu diperhatikan adalah memberikan kepastian bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan adanya investasi.

Simak Juga : Kang Dedi Mulyadi di Bojongkoneng: Prabowo Dicintai Tetangga

“Dalam konteks ini, penting untuk mengidentifikasi peluang pekerjaan yang akan tersedia di sana. Kita harus merancang langkah-langkah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang ada di daerah tersebut. Masyarakat setempat harus dapat terlibat dalam investasi ini dan tidak hanya menjadi pekerjaan-pekerjaan seperti keamanan, office boy, atau cleaning service. Kita perlu mempertimbangkan apakah perlu membangun fasilitas pelatihan dan vokasi serta berbagai langkah lainnya,” ungkap Deddy.

Exit mobile version