BIMATA.ID, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia yang jatuh setiap tanggal 29 Oktober, Persatuan Pensiunan Pegawai Setjen (P3S) DPR RI menyelenggarakan seminar kesehatan yang berfokus pada penyakit stroke.
“Acara ini sebenarnya merupakan inisiatif dari Pengurus Pusat PWRI (Persatuan Wredatama Seluruh Indonesia). Kebetulan, bulan ini juga merupakan bulan kesadaran tentang stroke, dengan peringatan Hari Stroke Dunia yang jatuh pada tanggal 29 Oktober. Oleh karena itu, kami memilih untuk menyelenggarakan seminar kesehatan yang membahas stroke,” kata Ketua P3S DPR RI, Slamet Sutarsono, dalam wawancara usai seminar tentang stroke P3S yang diadakan di Gedung Serbaguna, Masjid Baiturrahman, Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis (19/10).
Baca Juga : Rumah Indonesia Dukung Erick Thohir Sebagai Bacawapres Untuk Mendampingi Prabowo Subianto
Dalam seminar tersebut, Dr. Lilie Lalisang, Sp.S, yang menjadi narasumber, menjelaskan bahwa usia lanjut adalah salah satu faktor risiko utama terkena stroke. Namun, saat ini, banyak orang muda juga terkena stroke, hal ini sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, kurangnya aktivitas olahraga, serta pola makan dan asupan gizi yang tidak seimbang.
Rahayu Setya Wardhani, Ketua Panitia Seminar Kesehatan yang bertajuk “Kenali Stroke dan Faktor Risikonya,” menambahkan bahwa peserta P3S, yang sebagian besar adalah lansia, berisiko tinggi terkena stroke. Oleh karena itu, seminar ini sangat penting untuk mengenali gejala stroke, cara pencegahan, dan penanganannya.
Pada kesempatan yang sama, Prapto Hadi, Ketua Umum PB PWRI (Persatuan Wredatama Indonesia), juga hadir. Prapto menjelaskan bahwa seminar ini merupakan inisiatif dari PWRI, terutama dari kerukunan wanita PWRI atau Kerta PWRI.
Simak Juga : Prabowo Subianto Dapat Dukungan dari Petani dan Nelayan di Batang
Di Kerta PWRI, terdapat kegiatan pendidikan, pelatihan, serta aspek kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, ceramah ini sangat relevan dengan isu-isu kesehatan dan pendidikan pelatihan.
Prapto menekankan bahwa prinsip PWRI adalah membina tiga generasi, yaitu generasi sesama, generasi anak, dan generasi cucu.
“Dengan informasi dari ceramah seperti ini, kami berharap dapat mentransfer pengetahuan ini kepada generasi anak dan cucu kami. Prinsip kami adalah bagaimana mencapai kebugaran dan kesehatan agar kami tetap dapat berkontribusi pada masyarakat dan negara. Ini adalah doktrin yang kami pegang, yakni memberikan manfaat sepanjang hidup bagi sesama manusia,” tambahnya.