BIMATA.ID, Jakarta – Kepala Sub Direktorat Kesiapsiagaan dan Pengendalian Krisis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Indra Gunawan melibatkan masyarakat desa, terutama tim penggerak desa untuk peningkatan kesadaran deteksi dini terhadap radikalisme dan terorisme.
Untuk itu, Subdirektorat Kesiapsiagaan dan Pengendalian Krisis BNPT RI mengadakan intervensi sosial kedua Program Desa Siap Siaga yang diselenggarakan di Pekon Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Kamis (19/10).
“Melalui Desa Siap Siaga sendiri memberikan pemahaman peningkatan kemampuan keterampilan kepada masyarakat,” kata Indra, dikutip dari antaranews, Jumat (20/10/2023).
Baca Juga : Prabowo : Semua Anak Indonesia Harus Dapatkan Gizi Cukup
Ia menjelaskan Program Desa Siap Siaga tersebut mengedukasi masyarakat tentang hal-hal yang bertentangan dengan ideologi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia.
“Kita berikan pengetahuan kepada masyarakat, sehingga masyarakat memiliki kesadaran terhadap ancaman radikalisme dan terorisme,” ujarnya.
BNPT RI meyakini peningkatan kesadaran masyarakat desa akan berfungsi dalam pembentukan sistem deteksi dini terhadap adanya kemungkinan menyusupnya ideologi-ideologi menyimpang yang ingin memanfaatkan masyarakat demi kepentingan kelompok.
Sejauh ini, sambung Indra, Desa Siap Siaga sudah dijalankan di lima wilayah berbeda, yakni terdiri dari empat desa dan satu kelurahan.
“Di antaranya adalah Kabupaten Serang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sukabumi, Kelurahan Penatoi di Bima, Nusa Tenggara Barat, dan Pringsewu,” pungkasnya.