45 Polisi Muda Polda Metro Jaya Dapat Pembekalan Santiaji Polri
BIMATA.ID JAKARTA Polda Metro Jaya berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Polri. Sebanyak 45 Bintara Polri lulusan tahun 2020 dan 2021 tengah menjalani program pembinaan intensif selama tiga tahun dalam program manajemen talenta Polri, dikenal sebagai MTP Polri.
Menurut Karo SDM Polda Metro Jaya, Kombes Langgeng Purnomo, pemilihan 45 Bintara ini didasarkan pada peringkat dan hasil evaluasi psikologi selama pendidikan mereka. Mereka yang baru berdinas selama dua hingga tiga tahun menjalani pelatihan kompetensi kepemimpinan dan kompetensi etik sebagai bagian dari program ini. Selama masa dinas, mereka terus dipantau khusus dan digembleng pemahaman mendalam tentang santiaji Polri, yang mencakup empat pilar kebangsaan, Tribrata dan Catur Prasetya.
“Pelatihan yang kami berikan fokus pada soft competency melalui materi Santiaji Polri, mencakup Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Komitmen NKRI, Tribrata, dan Catur Prasetya. Setiap polisi memiliki kewenangan diskresi dalam tugas mereka sehingga harus memiliki kesadaran moral yang tinggi untuk melayani masyarakat dengan tulus dan ikhlas,” jelas Langgeng.
Polisi hadir untuk menangani problem sosial dengan bekerja secara profesional dan kontekstual agar justru tidak menjadi bagian dari problem sosial itu. Program manajemen talenta Polri ini diharapkan akan menghasilkan SDM Polri yang unggul dan polisi yang berkinerja tinggi.
“Biro SDM Polda Metro Jaya terus berupaya menanamkan kesadaran dalam diri anggota Polri agar kapanpun dan dimanapun berada untuk selalu ingat kepada Tuhan sesuai dengan tuntuan agamanya masing-masing. Memberikan kesadaran moral dari dalam diri polisi bahwa melayani dan menolong masyarakat dengan ikhlas adalah bagian dari sodaqoh yang sangat berarti”. ujar Langgeng.
Pembinaan SDM Polri di Polda Metro dilakukan simultan dari level pimpinan atas juga dari level bawah yaitu personel Bintara Polri yang baru lulus pendidikan.
“Para polisi muda ini diharapkan bukan hanya sebagai penggerak di angkatannya, tetapi juga sebagai contoh teladan dalam unit kerja mereka masing-masing. Dengan demikian, mereka tidak hanya membawa perubahan dalam diri mereka sendiri, tetapi juga di seluruh institusi Polri.” tutup Langgeng.
(W2)