BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Koordinator Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Haris Rusly Moti mengatakan bahwa ada tiga tafsir dibalik mencuatnya isu koalisi Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo yang dapat dibaca oleh publik.
“Pertama, ada upaya melakukan “belah bambu” terhadap koalisi Parpol pendukung Pak Prabowo yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM),” ungkap Haris Rusly Moti
Menurutnya banyak pihak yang gagal memprediksi, mereka pikir dukungan kepada Prabowo melemah pasca hengkangnya PKB.
Baca juga: Lanjutkan Kepemimpinan Pak Jokowi, INT 08 : Pak Prabowo Pilihan Terbaik!
“Justru sebaliknya, dengan perginya PKB dan bergabungnya Partai Demokrat ke dalam KIM bersama Parpol lain yang sudah bergabung sebelumnya, makin memperkuat elektabilitas Pak Prabowo, juga semakin menyolidkan koalisi Parpol pendukung Pak Prabowo,”terangnya.
Kemudian dia menilai wacana Prabowo Ganjar merupakan operasi opini yang dimaksudkan untuk menciptakan keragu-raguan untuk tujuan memecah belah komitmen dari koalisi Parpol yang mendukung Prabowo sebagai Calon Presiden.
“Jika diperhatikan dari opini yang dikembangkan seakan Pak Prabowo akan ditempatkan menjadi Cawapres nya Mas Ganjar, padahal seluruh Parpol yang tergabung di dalam KIM itu berkomitmen untuk mengusung Pak Prabowo sebagai Capres, dan bukan sebagai Cawapresnya Capres siapapun, “paparnya.
Lihat juga: Menhan Prabowo Terima Kunjungan Kepala Kepolisian Palestina
“Jika benar ada niat buruk seperti itu, dipastikan tujuan dari operasi tersebut tidak akan terwujud. Saat ini partai politik yang tergabung di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), justru makin solid dan kuat mengusung dan bertekad Insya Allah memenangkan Pak Prabowo sebagai Presiden RI ke 8 di Pilpres 2024 dalam satu putaran”. Soliditas Parpol yang tergabung di KIM tidak akan terganggu oleh operasi psikologis untuk merusak dan memecah belah KIM,” sambungnya.
Bahkan hingga saat ini, ratusan komunitas relawan yang telah mendaftar dan mendeklarasikan mendukung Pak Prabowo Subianto yang berarti semakin solid dan bertekad memenangkan Prabowo sebagai Presiden RI ke 8 di Pilpres 2024 dalam satu putaran.
“Kedua, adanya kepanikan di kubu pendukung Capres tertentu yang tidak ikhlas menyaksikan makin kuat dan solidnya Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ditambah lagi elektabilitas Pak Prabowo yang meningkat tajam setelah Koalisi Indonesia Maju (KIM) tampil solid dan kuat dengan visi kebangsaan dan kerakyatan. KIM juga “berkomitmen menjaga kesinambungan pembangunan dan menyempurnakan yang sudah dicapai,” paparnya.
Simak juga: Prabowo Ungkap Arahan Jokowi Cari Upaya Buat Beri Bantuan untuk Palestina
Tampaknya ada kepanikan dari pihak pendukung Capres tertentu sehingga muncul reaksi dengan operasi opini untuk “men-downgrade” sosok Pak Prabowo bukan sebagai Capres, tapi sebagai Cawapres.
“Ketiga, namun kami juga tetap berprasangka baik, mungkin saja ada niat baik untuk memperkuat dan mempersatukan elemen dan komponen yang mempunyai kesamaan visi kebangsaan, yaitu dengan mempersatukan sosok senior sarat pengalaman seperti Pak Prabowo sebagai Capres dengan sosok junior seperti Mas Ganjar sebagai Cawapres. “Tentu patut diapresiasi jika benar ada niat baik dan mulia seperti itu,” tutupnya.