BIMATA.ID, GROBOGAN – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan akan melakukan gerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya iklim ekstrim yang mempengaruhi jalannya produksi pangan.
Salah satunya mengatasi dampak kekeringan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), khususnya di Kecamatan Geyer dan Godong, Desa Sobo dan desa Jatilor sekitar 200 hektare guna mendukung gerakan nasional (Gernas) tanam padi 500.000 hektar di 10 provinsi di Indonesia.
Oleh karena itu, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, bahwa Kementan langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan petugas UPTD pengairan Kecamatan Geyer dan Godong, Danramil Geyer dan Godong, serta petugas PPL, dan petani setempat.
Baca juga: Bahlil: Prabowo Paling Sering Bicara Soal Hilirisasi Dibanding Capres Lain
“Semua pihak terkait memang harus bekerja sama untuk memanfaatkan air secara efisien sehingga dapat mengurangi dampak kekeringan,” ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya, Senin (11/09/2023).
Sehingga, adanya kesepakatan bersama seperti pengaturan waktu pembagian air, serta penertiban pompa – pompa air yang langsung diambil dari saluran air agar tidak secara bebas menggunakan air.
“Dengan demikian, luas lahan sekitar 200 hektar dapat terselamatkan sampai panen,” ungkapnya.
Lihat juga: Survei Polling Institute: Prabowo Unggul di Gen Z dan Milenial, Ganjar Cenderung di Orang Tua
Sekedar informasi,tujuan dari kegiatan irigasi perpipaan dan perpompaan ini guna memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplai air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan serta budi daya ternak.
Untuk diketahui, Output dari kegiatan ini adalah adalah terlaksananya kegiatan irigasi, sehingga tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh petani, baik sebagai suplesi di daerah irigasi maupun sebagai irigasi utama di non-daerah irigasi (tail end).