BIMATA.ID, Gorontalo – Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengungkapkan dua potensi ekonomi UMKM yang bernilai ekspor besar. Pertama, yaitu kerajinan mebel dan yang kedua yakni herbal atau jamu. Menurutnya, potensi pasar mebel dunia pada 2023 mencapai US$766 miliar dan potensi pasar herbal atau jamu dunia pada 2021 mencapai US$151,91 miliar.
Hal ini disampaikan Rachmat Gobel saat memberikan sambutannya di acara Hulonthalo Art & Craft Festival yang digelar oleh perwakilan Bank Indonesia di Gorontalo pada beberapa waktu lalu.
“Sedangkan pada tahun yang sama, ekspor jamu Indonesia hanya mencapai US$41,5 juta. Sedangkan ekspor mebel Indonesia, pada 2022 baru mencapai US$2,5 miliar. Jadi masih ada peluang yang sangat besar buat Indonesia,” kata Gobel, dikutip dari website resmi DPR RI, Selasa (19/9/2023).
Baca Juga : Ganjar, Prabowo dan Anies Akan Paparkan Gagasan Pilpres 2024 di UGM
Gobel mengingatkan, di sektor mebel Indonesia memiliki beragam jenis kayu dan rotan yang menjadi kekhasan Indonesia. Sedangkan di sektor jamu, Indonesia memiliki beragam bahan baku herbal yang sangat kaya. “Dulu penjajah datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah, bukan mencari bahan tambang,” tandasnya.
Sebagai perbandingan, ujar Legislator Dapil Gorontalo ini, Korea Selatan dan Iran hanya memanfaatkan satu produk, yaitu ginseng dan saffron. Namun, papar Gobel, ekspor kedua negara itu di bidang herbal lebih besar daripada Indonesia.
Simak Juga : Dukung Prabowo, AHY Pamit ke Puan
Oleh karena itu, Politisi Fraksi Partai NasDem tersebut menekankan pentingnya sektor UMKM yang bernilai ekspor karena kontribusi UMKM Indonesia adalah yang terendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
“Angkanya masih sekitar 14 persen. Jadi pilihan dua sektor UMKM itu akan menaikkan kontribusi ekspor sektor UMKM. Padahal kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja dan PDB adalah yang tertinggi di ASEAN,” tandasnya.