BIMATA.ID, BOGOR – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) ingin agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat mampu menguasai industri baterai listrik.
Hal itu, tak lepas dari melimpahnya cadangan tembaga yang dapat menjadi bahan baku pembuat baterai untuk mobil listrik.
Jokowi mengatakan, bahwa Indonesia bakal memiliki smelter tembaga yang berkapasitas besar di dua daerah, yakni Gresik di Jawa Timur (Jatim), dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Setiap hal-hal yang strategis saya minta BUMN harus ada di situ. Tidak apa-apa 5 persen dulu, 10 persen, 15 persen, minimal ada di situ,” kata Presiden Jokowi di acara Rakernas Seknas Jokowi di Bogor, dilansir CNN Jumat (22/09/2023).
Baca juga: Pengamat: Merapatnya Demokrat ke KIM, Buka Peluang Khofifah Jadi Cawapres Prabowo
Kemudian, Ia mencontohkan Indonesia yang mampu menguasai saham Freeport sebesar 51 persen secara bertahap.
Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak lain karena sikap ngotot pemerintah Indonesia saat proses negosiasi. Apabila, pemerintah tak ngotot, maka Indonesia kemungkinan hingga saat ini hanya memiliki 9,36 persen saham perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu.
“Kita bisa kok ambilin, ‘pak kita tidak punya duit’, cari duitnya. Mereka pinjam kita juga bisa. tahun depan kita sudah lunas, pinjamannya sudah lunas,” ungkapnya.
Lihat juga: Deretan Artis di Partai Besutan Prabowo: Ada Ahmad Dhani Sampai Melly Goeslaw
Diketahui, berdasarkan catatan baru ada tiga mobil listrik yang dirakit di Indonesia, yakni Hyundai Ioniq 5, Wuling Air EV, dan DFSK Gelora E.
Sekedar informasi, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, tren mobil listrik di Indonesia memang cukup meningkat. Hal ini terbukti dari jumlah penjualan mobil.