Prabowo: Kalah Memang Tak Enak, Tapi Hidup Saya untuk Bangsa dan Negara
BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menceritakan awal mula bergabung di pemerintahan Presiden Joko Widodo setelah kalah di Pilpres 2019 lalu.
Dia mengatakan, ia tak perlu pikir lama, hanya butuh waktu 1 jam untuk memutuskan berada di jajaran kabinet Jokowi dan memutuskan menjadi Menteri Pertahanan.
Ia memastikan langkah yang diambilnya ini bentuk sikap patriot untuk berbakti kepada bangsa dan negara.
“Saya yakin kita mampu, saya dengan Pak Jokowi rival saat itu. Tapi begitu beliau menang beliau ajak saya dan walaupun kalah dan tidak enak karena kalah, tapi saya sebagai patriot hidup hanya untuk bangsa dan negara,” kata Prabowo di hadapan Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri di acara HUT FKPPI ke-45 di Lagoon The Sultan Hotel, Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Untuk kemajuan bangsa kuncinya adalah semua pemimpin dan para elite harus rukun.
“Saya kira itu saja masa depan kita bagus kuncinya adalah pemimpin-pemimpin kita, elite kita semuanya harus rukun harus utamakan kepentingan besar dan tidak hanya kepentingan kelompok dan pribadi,” lanjut dia.
Prabowo pun memastikan bahwa di partainya, yakni Gerindra dan seluruh kadernya ditekankan untuk tidak boleh berbicara negatif dan tidak boleh menghardik lawan politik manapun.
“Kita boleh bertanding, kita boleh mengadu gagasan program silakan, itulah demokrasi tetapi begitu selesai begitu ada keputusan kita harus bersatu kembali,” katanya.
“Saya sebagai pejuang, saya katakan di partai saya tidak boleh berbicara negatif tidak boleh menghardik dan jika tidak ikut garis kepemimpinan saya, silahkan keluar,” tandasnya.
[HW]