BeritaInternasionalOpiniUmum

Panglima TNI: Super Garuda Shield Sebagai Bagian Diplomasi Militer dan Kemanusiaan

BIMATA.ID SITUBONDO, – Perhelatan latihan bersama yang diikuti oleh 17 negara sahabat juga merupakan wujud diplomasi militer yang dilakukan oleh TNI, selain diwujudkan di dalam kerja sama latihan militer, juga dilaksanakan kerja sama pada bidang sosial, terutama pada masyarakat di sekitar daerah latihan. Hal ini bertujuan agar manfaat latihan gabungan multinasional ini tidak hanya bermanfaat bagi TNI tapi juga kepada masyarakat sekitar.

Demikian disampaikan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. di depan awak media usai pelaksanaan bakti sosial berupa pengobatan dan pemberian sembako bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar wilayah Puslatpur 5 Marinir Baluran Jawa Timur, Minggu (10/9/2023).

“Jadi sebenarnya masing-masing matra darat, matra laut dan matra udara sudah bekerja sama dengan seluruh negara dan selama ini terjalin dengan baik. Super Garuda Shield sebenarnya latihan gabungan dari matra-matra yang beberapa waktu lalu telah dilaksanakan, kita interopabilitas di sini dalam Super Garuda Shield,” jelas Laksamana TNI Yudo.

Lebih lanjut dikatakan Panglima TNI bahwa tadi pagi telah dilaksanakan latihan gabungan pendaratan amphibi di Pantai Banongan, yang dilakukan oleh militer dari Indonesia, Amerika, Jepang dan Singapura. Selain itu juga telah dilakukan latihan lintas udara, dan akan melaksanakan latihan darat gabungan.

“Seperti yang dulu pernah saya sampaikan pada saat pembukaan latihan bersama, di mana pada latihan Super Garuda Shield saat ini, kita laksanakan mulai tahap perencanaan, kemudian tactical floor game, kemudian dilaksanakan manuver lapangannya,” tambah Laksamana TNI Yudo.

Disampaikan juga oleh Panglima TNI bahwa latihan bersama ini baru dilaksanakan secara gabungan, tentunya banyak sekali hal-hal yang perlu disempurnakan dan menjadi evaluasi untuk Super Garuda Shield tahun mendatang tentunya lebih baik atau lebih sempurna lagi.

“Ada banyak sekali hal-hal yang perlu kita samakan karena kita maklumi bagi negara, tidak semua negara memiliki doktrin yang sama. Sehingga di dalam operasi gabungan beberapa negara ini, harapan kita ke depan karena pelaksanaannya Indonesia, sehingga Indonesia yang akan memimpin untuk menyamakan doktrin ketika operasi di Indonesia,” tutup Laksamana TNI Yudo.

(W2)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close