Bimata

Luhut Cari Sosok Presiden yang Tak Punya Bisnis di Pemerintahan

BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku terkesan dengan hasil kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap mampu mengelola kekayaan negara yang sebelumnya terabaikan.

“Kita juga tidak lepas dari jalur laut. Kita sangat kaya ini semua. Betapa kita kayanya itu tidak pernah dikelola dengan benar selama ini, sekarang baru dengan pak Jokowi kita baru kelola,” ujar Menko Luhut dalam acara Digi-Talk Fest di Ritz Carlton Mega Kuningan Hotel, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

BACA JUGA: Partai Demokrat Tak Paksakan AHY jadi Cawapres Prabowo

Namun, ia menyebut apa yang dikerjakan Jokowi merupakan proses panjang. Sehingga proyek itu belum akan selesai ketika Jokowi menyudahi masa jabatannya pada 2024 mendatang.

Luhut lantas merinci sejumlah kriteria presiden idamannya untuk bisa menggantikan Jokowi. Selain punya komitmen tinggi, dia ingin agar presiden selanjutnya tidak punya kepentingan bisnis di dalam pemerintah.

“Jadi saya juga selalu katakan, mungkin dapat presiden yang baik yang bisa berikan ketauladanan, tidak punya bisnis di pemerintahan, kemudian dia bekerja hati, mampu membentuk timur, dan berani tegas. Ini yang harus kita punya pemimpin, sehingga kita bisa ngerjakan ini,” ungkapnya.

BACA JUGA: Prabowo Pastikan Pengumuman Cawapres sebelum 10 Oktober

Lebih lanjut, Luhut juga mencontohkan buah kerja Jokowi dari sudut pandang ekonomi. Selain punya pertumbuhan ekonomi konsisten, Indonesia di tangan Jokowi juga sukses menekan angka inflasi.

“Inflasi kita terendah sepanjang zaman Republik. Hari ini kita 3,3 persen, atau average selama pemerintahan Jokowi ni adalah kira-kira 3,6 persen. Itu angka yang baik. Dulu zaman-zaman orde baru tuh 8-10 persen. Tapi zaman ini sekarang, Pak Jokowi ini, itu kita bisa manage inflasi tu hanya di 3,3 persen,” jelasnya.

Alhasil, Luhut menambahkan, capaian tersebut juga mampu menekan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB).

BACA JUGA: Soal Cawapres Prabowo, Fahri Hamzah: Perlu Lambang Rekonsiliasi dan Legacy

“Sehingga kita punya utang pemerintah itu termasuk terendah di dunia, 38 persen dari PDB kita. Itu angka yang rendah sekali,” pungkas Luhut.

 

Exit mobile version