Bimata

Lolly Suarakan Kehumasan Bawaslu Harus Jadi Jembatan Komunikasi ke Masyarakat

BIMATA.ID, Bandung – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggelar kegiatan Humas Gathering bertajuk Menguatkan Sinergi Kehumasan Bawaslu dalam Mengoptimalkan Diseminasi Informasi Pengawasan Pemilu 2024 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/9/2023).

Dalam pembukaan kegiatan tersebut, Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyampaikan, bahwa humas menjadi garda terdepan untuk menjembatani komunikasi lembaga kepada publik. Maka dia menyerukan kehumasan Bawaslu hingga tingkat daerah, bisa memiliki satu semangat yang sama.

“Kehumasan itu jembatan komunikasi, bukan hanya menghubungkan ke luar tapi juga ke dalam. Sehingga Kabag dan staf harus berani mengeluarkan gagasan kreatif terbaiknya untuk kehumasan menjelang Pemilu 2024 tanpa batas,” kata Lolly Suhenty.

Baca Juga : Prabowo Kritik Ekonomi Neoliberal: Kekayaan Tidak Menetes ke Bawah, Ekonomi Pancasila yang Benar

Dalam menghadapi Pemilu 2024, Lolly melihat humas perlu mengerti dan memahami setiap tahapan. Sehingga, tambahnya, tidak ada disinformasi dan berita hoax yang sempat menyebar luas ke publik.

“Humas harus pahami dulu tentang tahapan Pemilu. Jika informasi sudah bertebaran kalau kita tidak responsif membuat Bawaslu dianggap magabut, makan gaji buta, jangan sampai,” tegas dia.

Simak Juga : Prabowo Ungkap Risiko Impor Pangan: Dalam Keadaan Darurat Negara-negara Tak Mau Jual

Atas hal tersebut, Lolly meminta jajaran humas Bawaslu hingga Kabupaten/Kota perlu aktif dalam membuat konten edukasi atas media sosial lembaga masing-masing. Dia melihat humas tidak boleh ketinggalan jaman, harus memahami akan informasi dan tren.

Maka perlu menurutnya persamaan cara pandang antara staf dengan pejabat di atasnya, untuk sama-sama memperbaiki kehumasan agar lebih aktif dan kreatif. Sehingga pola koordinasi dan diskusi bisa menjadi sarana humas untuk dapat mengedukasi.

“Seluruh anggota Bawaslu dan jajaran melakukan posting yang benar setiap hari maka saya meyakini banyak orang yang mendapatkan edukasi pengawasan. Bagi Bawaslu momentum harus dimanfaatkan dan diciptakan,” pungkasnya.

Exit mobile version