BIMATA.ID, Rembang – Dampak El nino pada musim kemarau tak selalu menjadi masalah untuk di segala sektor, salah satunya menjadi berkah bagi para petani tembakau di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng)
Mengenai hal itu, dengan kemarau panjang mempercepat proses pengeringan daun tembakau, cuaca panas membuat daun tembakau semakin lebat, dan berkualitas bagus. Bagusnya kualitas daun tembakau ini membuat harga tembakau kering saat ini naik 25 persen per/kilogram (kg) dibandingkan tahun lalu.
Pasalnya, harga tembakau terus mengalami kenaikan sejak pertengahan bulan Agustus lalu. Tembakau kering yang tahun lalu harganya Rp 40 ribu per/kg, kin naik menjadi Rp 50 ribu per/kg.
Baca juga: Momen Akrab Prabowo dan Kaesang di Perayaan HUT Luhut: Kapan ke Hambalang?
Salah seorang petani tembakau di Rembang, Agus Yulianto mengatakan, kenaikan harga dipengaruhi oleh cuaca panas, sehingga daun tembakau semakin lebat, dan berkualitas bagus.
“Ya alhamdulillah musim kemarau panjang ini menjadi berkah bagi petani tembakau. Soalnya tembakau kalau musim penghujan kualitas dan hasilnya kurang bagus, tapi kalau musim kemarau panjang ini hasilnya bagus kualitasnya bagus berkah buat petani tembakau di tahun ini,” kata salah seorang petani tembakau, Agus Yulianto, Jumat (29/09/2023).
Diketahui, musim kemarau dengan cuaca panas juga membuat proses pengeringan daun tembakau menjadi maksimal. Bahkan mulai dari proses petik, pemotongan hingga pengeringan daun tembakau hanya butuh waktu satu hari saja.
Lihat juga: Prabowo Hadiri HUT ke-76 Luhut Binsar Pandjaitan, Kenang Masa-Masa Prajurit
Sekedar informasi, dengan modal awal sekitar Rp 30 juta per/hektar, dengan hasilnya maksimal seperti kemarau panjang kali ini, pendapatan para petani dapat mencapai Rp 60 Juta.