BIMATA.ID, Sleman – Fenomena El Nino yang melanda berbagai wilayah Indonesia mulai berimbas pada sektor perikanan, dan pertanian. Tak terkecuali di Kabupaten Sleman.
Mengenai hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman telah menyiapkan berbagai strategi guna mengatasi fenomena kekeringan yang mulai melanda Bumi Sembada.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan, sejumlah warga di berbagai wilayah Sleman mulai merasakan dampak El Nino. Salah satunya adalah berkurangnya debit sumber air bersih pada sumur.
Baca juga: Momen Akrab Prabowo dan Kaesang di Perayaan HUT Luhut: Kapan ke Hambalang?
“Sejumlah petani padi dan pemilik perikanan di Kabupaten Sleman sudah mulai mengeluh soal pasokan air,” terangnya, saat menerima kunjungan anggota Komisi IV DPR RI di Kantor Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Yogyakarta (SKIPM) Yogyakarta, Maguwoharjo, Depok, Sleman, pada Kamis (28/09/2023).
Menurutnya, El Nino sangat berdampak pada sektor perikanan di Sleman. Dari pendataan yang dilakukan oleh dinas terkait, sektor perikanan di Sleman yang terdampak fenomena ini mencapai seluas 126,21 hektare. Angka itu setara dengan 11,13 persen dari total kolam budidaya ikan di Sleman.
Sambungnya, guna meminimalisir dampak kekeringan yang terjadi di Sleman, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah langkah strategis.
Lihat juga: Prabowo Hadiri HUT ke-76 Luhut Binsar Pandjaitan, Kenang Masa-Masa Prajurit
Maka, dengan memanfaatkan teknologi budidaya nila dengan sistem bioflok. Selain itu, pemkab menyarankan para petani ikan agar melakukan pergantian pola tebar ikan dari ikan bersisik ke budidaya ikan non sisik.
Sehingga, agar produksi, distribusi, dan penjualan ikan berjalan dengan baik, Budhy meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) hadir untuk memberikan pendampingan kepada petani ikan, distributor, dan penjual ikan. Yang bertujuan agar ikan yang akan dijual dapat dikemas dengan baik sehingga konsumen tertarik untuk membeli.
Untuk diketahui, KKP, dan pemerintah daerah harus terus mengkampanyekan makan ikan. Kampanye ini sekaligus untuk menyiapkan terwujudnya generasi emas pada tahun 2045 mendatang.