BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI My Esti Wijayanti menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (Kemen PPPA) yang telah berupaya meningkatkan pemberdayaan perempuan, perlindungan hak perempuan, pemenuhan HAK dan perlindungan khusus anak.
Hal ini disampaikan My Esti saat mengikuti Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Kemen PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Ruang Rapat Komisi VIII, Gedung Nusantara, Jakarta pada beberapa waktu lalu.
“Kami apresiasi Indeks Pembangunan Gender (IPG) sebesar 91,63 meningkat 0,36 poin dari tahun 2021 dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) sebesar 76,59 meningkat 0,33 point dibanding 2021,” ujar My Esti melalui keterangannya kepada media, Selasa (5/9).
Baca Juga : Kebahagiaan Terpancar di Masyarakat Usai Prabowo Resmikan 16 Titik Air Bersih di Pulau Moa
Menurutnya, keterbatasan, tantangan dan hambatan yang dihadapi di tahun 2022, perlu dijadikan sebagai peluang untuk melakukan berbagai inovasi dan terobosan ke depan.
My Esti pun menilai, salah satu yang harus diperbaiki adalah pemilahan data pada gender dan anak sebagai bahan dalam penentuan arah program kegiatan pembangunan kedepan.
“Dengan data yang terpilah berdasarkan jenis kelamin, maka akan dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan dan program untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan Realisasi anggaran Kemen PPPA tahun 2022 berdasarkan data OM SPAN Kemenkeu per tanggal 20 Januari 2023 sebesar Rp242.428.323.019 atau sebesar 99,19%.
Capaian kinerja Kemen PPPA Tahun 2022 dalam Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Hak Perempuan, Pemenuhan Hak dan Perlindungan Khusus Anak adalah sebagai berikut:
Simak Juga : Dukung Prabowo, Juliyatmono: Capres Selanjutnya Tak Jauh dari Gunung Lawu
Indeks Pembangunan Gender (IPG), sebesar 91,63, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), sebesar 76,59, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (TPAK), sebesar 53,41 mengalami kenaikan dari tahun 2021 sebesar 53,34.
Indeks Perlindungan Anak (IPA), mengalami peningkatan 1,92 poin dari tahun 2021 yaitu 63,30. Peningkatan ini menunjukkan terdapat perbaikan kondisi pasca Covid-19. Prevalensi kekerasan terhadap perempuan (KtP). Survey Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) tahun 2021 menunjukkan hasil yang menggembirakan, dimana prevalensi kekerasan terhadap perempuan mengalami penurunan 7,3% dalam kurun waktu 5 tahun
Prevalensi kekerasan terhadap Anak (KtA). Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) tahun 2021 menunjukkan prevalensi anak yang mengalami satu jenis kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya, turun 24,87% bagi anak laki-laki dan turun 16,75% bagi anak perempuan dalam kurun waktu 3 tahun;
Persentase Perempuan Korban Kekerasan yang mendapatkan layanan komprehensif, mencapai 92,33% dari 2.338 kasus yang dilaporkan. Persentase Anak Korban Kekerasan yang Mendapat Layanan Komprehensif, mencapai 672 kasus atau sebesar 80,7% dari 832 kasus yang dilaporkan. Kemen PPPA juga mendapatkan opini WTP atas laporan keuangan selama 6 bulan berturut–turut.