BIMATA.ID, Surabaya – Seorang anak laki-laki bernama Muhammad Sultan Ibrahim, harus merasakan kerasnya hidup di Kota Surabaya. Bocah kelas 4 SD ini menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan sebagai penjual gorengan.
Diketahui, Sultan ini mulai menjajakan gorengan selepas pulang sekolah. Membawa 30 buah gorengan tahu isi dan bakwan jagung buatan sang nenek, Sultan berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya di kawasan Surabaya Utara.
Menjual gorengan keliling kampung telah dijalani anak yatim ini sejak kelas 1 SD. Ingin membantu sang nenek, menjadi alasan kuat Sultan rela berpanas-panasan setiap harinya menjajakan gorengan.
“Dari kelas 1 sudah jualan. Bantu nenek cari uang,” ujarnya, dikutip dari salah satu laman media, Jumat (18/08/2023).
Selain harus rela berpanas-panasan, Sultan juga mengaku tak malu berjualan gorengan keliling kampung. Sultan bersyukur setiap berjumpa dengan teman sekolahnya saat berjualan, tak pernah mendapat ejekan.
“Nggak (diejek) malah mereka baik beli gorengan saya,” tukasnya.
Sultan menjual gorengan seharga seribu rupiah per biji. Dari 30 gorengan yang di jajakannya. Dia mengaku tak selalu habis.
“Kadang ya masih ada sisa, dibawa pulang,” imbuhnya.
Simak Juga : Rajawali 08 Deklarasi Dukung Prabowo, Haris Rusly Moti: Tondo-Tondo Alam Mengarahkan Ke Pak Prabowo!
Sultan sendiri tinggal bersama kakek dan neneknya di kawasan Ambengan. Ayahnya telah meninggal dunia, sedangkan sang ibu diketahui Sultan sedang bekerja meski Sultan mengaku tak mengetahui sang ibu bekerja di mana.
“Ibu kerja, nggak tahu kerja di mana. (Ibu) nggak pernah pulang,” tuturnya.
Selain itu, Sultan berharap dengan dirinya berjualan gorengan keliling kampung dapat meringankan beban kakek dan neneknya. Dirinya memilih yang turun ke jalanan dari pada harus nenek dan kakeknya.
“Ya kan mereka sudah tua, kasihan kalau harus jalan jauh-jauh,” tandasnya.