BIMATA.ID, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir berpotensi besar menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Pasalnya, baik Prabowo maupun Erick Thohir satu komando di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mengatakan koalisi Prabowo yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) merupakan partai pro pemerintahan.
BACA JUGA: Yenny Wahid Berencana Akan Bertemu Dengan Prabowo
Hal tersebut tentunya membuat pencalonan Erick Thohir semakin menguat sebagai pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi.
“Kita tahu partai-partai yang tergabung dalam Prabowo Subianto selalu mengatakan satu tarikan napas dan berada di bawah komando Jokowi,” kata Adi, Rabu (23/8).
Erick yang juga Ketua PSSI itu juga memiliki daya ungkit elektoral yang tinggi jika dipasangkan dengan Prabowo.
Daya ungkit itu menjadi nilai tambah dan makin memperbesar peluangnya menjadi cawapres Prabowo.
BACA JUGA: Komitmen Prabowo Dalam Menjaga Kedamaian Saat Pilpres Sejalan Dengan Harapan Rakyat
“Bahkan Erick Thohir dipasang-pasangkan dengan Prabowo Subianto dalam simulasi survei, itu miliki daya ungkit, daya elektabilitas yang relatif signifikan,” ucapnya.
Dalam sejumlah survei memang menunjukkan eks Presiden Inter Milan itu memiliki daya elektoral yang cukup besar.
Itu terlihat dari survei Indikator Politik Indonesia (IPI) periode 15-21 Juli 2023, jika Erick Thohir berpasangan dengan Prabowo elektabilitasnya paling tinggi yakni 33,9 persen.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Bakal Jadi Magnet yang Dongkrak Suara Partai Gerindra dan Prabowo di Jabar
Temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023 menunjukkan hal yang serupa. Duet Prabowo-Erick Thohir berhasil menang pada simulasi tiga pasangan dengan mendapat hasil tertinggi dengan raihan angka 39,7 persen.