BIMATA.ID, Bali – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nyoman Parta mengatakan, ada pendatang dari luar Bali dan Warga Negara Asing (WNA) ikut menikmati subsidi LPG 3 kilogram (Kg). Sebab menurutnya, mereka tidak masuk dalam hitungan kuota yang berhak menggunakan gas melon itu di Bali.
Hal ini disampaikan Nyoman Parta melalui keterangannya usai melakukan peninjauan pangkalan bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Depansar, Selasa (01/08/2023).
“Ternyata mereka juga memanfaatkan (LPG 3 Kg) dan saya lihat di lapangan mereka juga nenteng (membawa) gas. Ini kan harus ada ketegasan tentang siapa yang berhak dan siapa yang tidak berhak,” ujar Parta.
Baca Juga : Partai Gelora Siap Dukung Prabowo Subianto Sebagai Capres 2024
Kemudian, Parta mengungkapkan, bahwa banyak WNA yang memiliki rumah, villa, hingga pondok sendiri di Bali. Selain itu, banyak juga pendatang dari luar Bali yang mencari nafkah di Pulau Dewata dengan cara berjualan makanan hingga UMKM.
“Mereka tidak ber-KTP Bali, tapi menggunakan gas di Bali. Itukan jumlahnya sangat banyak. Jadi, banyak yang tidak berhak terhadap LPG subsidi, tapi menggunakan LPG subsidi,” ungkapnya.
Namun, Parta tak merinci lokasi tempat pendatang dari luar Bali dan WNA yang memanfaatkan LPG 3 Kg tersebut. Selain itu, ia memastikan stok LPG 3 Kg di tingkat agen dan pangkalan aman.
“Sesungguhnya kuota ada, tapi pengambilannya yang tidak tertib karena ada persoalan kekhawatiran akan tidak adanya gas. Intinya (warga) jangan panik dan jangan mengambil lebih,” jelasnya.
Simak Juga : ‘Sidak’ Mobil Raffi Ahmad, Prabowo Langsung Fokus ke Barang Ini
Parta mengingatkan bagi masyarakat yang berpenghasilan cukup, misalnya PNS dan profesi lainnya agar dapat menggunakan LPG 12 Kg.
“Restoran dan hotel di Bali juga gunakanlah (LPG) yang ukuran 12 Kg dan 50 Kg. Jangan membeli gas oplosan,” imbaunya.
Sebagai informasi, sampai saat ini ada 108 ribuan masyarakat Bali mendaftar untuk berhak mendapatkan LPG 3 Kg.
