BIMATA.ID, JAKARTA – Calon presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo kini mulai ditinggalkan, salah satunya oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Diketahui, PSI memutuskan untuk memilih meninggalkan Ganjar Pranowo, dan melabuhkan pilihannya ke figur lain, yang searah dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Fakta tentang PSI tinggalkan Gubernur Jawa Tengah itu kini viral di media sosial. Pasalnya, partai yang dulunya mengelu-elukan Ganjar, kini malah memutuskan mencabut dukungan kepada calon presiden tersebut.
Baca juga: Prabowo Berbagi Kisah Saat Jokowi Menamai Kendaraan Taktis ‘Maung’
Mengenai sikap tersebut, disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, pada acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) 2023, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta pada Selasa, (22/08/2023).
Grace Natalie menyebutkan bahwa saat ini PSI terus menyerap aspirasi rakyat terkait capres yang akan diusung. PSI juga tak mau terburu-buru dalam menentukan pilihan.
Prinsipnya, PSI akan mengusung figur yang memiliki komitmen kerakyatan yang tinggi dalam melanjutkan visi misi pembangunan yang telah dilaksanakan Presiden Jokowi selama ini.
Lihat juga: Pengamat Nilai Langkah Prabowo Akuisisi Jet Tempur F-15 EX Baru dari AS Tepat dan Bijak
“Kami meminta DPP PSI terus menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bakal calon presiden yang memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi pembangunan Pak Jokowi,” kata Grace, sebagaimana dikutip dari YouTube Partai Solidaritas Indonesia.
Selain itu, Grace juga meminta PSI untuk terus melihat dinamika politik yang bekembang di Tanah Air, termasuk mempertimbangkan hasil judicial review terkait batas usia Calon Presiden (Capres), dan Calon Wakil Presiden (Cawapres).
“Perlu dicermati semua dinamika politik, termasuk proses judicial review ke Mahkamah Konstitusi tentang batas usia calon presiden dan wakil presiden yang sedang diajukan oleh LBH PSI di Mahkamah Konstitusi,” ujarnya.
Simak juga: Prabowo Sukses Nego ke AS untuk Jet Tempur F-15EX Baru, Pengamat: Buah Kegigihan
Menurutnya, apabila Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi LBH PSI terkait batas usia capres dan cawapres, maka DPP PSI pasti akan mendukung kandidat cawapres tersebut.
“Ada yang ingin Mas Ganjar, ada juga yang dukung Pak Prabowo Subianto, tapi ada juga yang bilang supaya PSI ‘jomblo’ aja,” pungkasnya.
Sekedar informasi, PSI memasang kriteria utama dalam Pilpres 2024 mendatang, adalah calon presiden dan calon wakil presiden adalah figur yang benar-benar dapat melanjutkan apa yang dibangun oleh Presiden Jokowi.
Selengkapnya: Usai Budiman Resmi Dukung Prabowo, Golkar : Prabowo Tak Lakukan Politik Adu Domba