BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Dyah Roro Esti, mengatakan banyak sektor yang bisa dilakukan dari kerjasama bilateral Indonesia dengan Maroko. Salah satunya di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Hal ini disampaikan Dyah Roro Esti usai melakukan pertemuan Bilateral Indonesia dan Maroko dalam kegiatan sidang umum AIPA k-44 pada beberapa waktu lalu.
“Banyak kerja sama yang bisa kita lakukan dengan Maroko. Salah satunya di bidang ESDM. Karena sebagaimana diketahui Maroko terkenal sebagai penghasil fosfat terbesar,” kata Dyah Roro, dikutip dari website resmi DPR RI, Selasa (08/08/2023).
Baca Juga : Relawan “Gerakan Mantap Pilih Prabowo” Deklarasikan Dukungan
Selama ini Maroko dikenal sebagai salah satu negara yang sudah menggunakan energi terbarukan atau green energy sebanyak 30 Persen dari total seluruh bauran energi di negara tersebut.
Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi contoh positif yang bisa diterapkan di Indonesia. Sebab, saat ini penggunaan energi hijau atau green energy di Indonesia baru mencapai sekitar 14 persen.
Simak Juga : Kesan Rekan Media CT Corp Berdiskusi dan Dapat Tanda Tangan Pena Prabowo
“Jadi tidak ada salahnya kita mencontoh apa saja yang dilakukan oleh Maroko, sehigga bauran energi terbarukannya sudah jauh lebih besar dibanding Indonesia. Karena kembali saya tegaskan bahwa untuk hidup yang sehat dengan tingkat polusi yang rendah, udara yang bersih, green energy lah jawabannya. Tidak bisa tidak, kita harus terus menerapkan energi hijau,” tandasnya.