BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan menuding Partai NasDem adalah penyebab elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan anjlok karena tak kunjung umumkan nama calon wakil presiden (cawapres).
“Kita lihat elektabilitasnya Anies sudah mulai tergerus kan. Nah itu salah satu bukti bahwa tidak ada deklarasi yang jelas,” kata Syarief, dikutip dari tvonenews, Jumat (25/08/2023).
“NasDem belum setuju deklarasi, bahkan mengatakan menunda sampai last minute (menit terakhir,” sambungnya.
Baca Juga : Fadli Zon: Prabowo Berada Dalam Jalur Sejarah yang Tepat dan Benar
Sementara, menurut Syarief semakin lama menunda pengumuman nama cawapres, maka akan semakin merugikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Karena tidak dideklarasikan siapa cawapresnya, maka Demokrat mendorong agar segera dilakukan. Yang jelas, kita harapkan deklarasi segera dilakukan apapun hasilnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Survei Litbang Kompas menyatakan elektabilitas Ganjar Pranowo memperlihatkan peningkatan dalam survei terbaru yang diselenggarakan 27 Juli hingga 7 Agustus 2023.
Sedangkan Prabowo Subianto terlihat stagnan dan Anies Baswedan mengalami penurunan. Dalam survei top of mind Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar di angka 24,9 persen, Prabowo 24,6 persen, dan Anies 12,7 persen.
Simak Juga : Pengamat: Airlangga Hartarto Layak Jadi Cawapres Prabowo
Sedangkan dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar sebesar 34,1 persen. Sedangkan Prabowo sebesar 31,3 persen dan Anies sebesar 19,2 persen.
“Tren kenaikan ini dapat berpengaruh terhadap pergerakan politik ke depan,” kutip Litbang Kompas, Senin (21/8/2023).
Diketahui, survei Litbang Kompas melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen.