BIMATA.ID, Jakarta- Sinyal dukungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menjadi perbincangan akhir-akhir ini.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut ada potensi konsekuensi yang besar atas tindakan Jokowi tersebut.
Dalam sebuah diskusi di kanal Youtube Rocky Gerung Official pada 25 Agustus lalu, Rocky menyebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) seharusnya memecat Jokowi yang merupakan kader partai, sama seperti yang dilakukan partai tersebut terhadap politikus Budiman Sudjatmiko saat mendeklarasikan dukungannya terhadap Prabowo beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Prabowo Dampingi Jokowi Buka Muktamar Sufi Internasional
“Kalau PDIP memecat Budiman karena melanggar asas partai atau melanggar disiplin partai, yaitu memilih Prabowo yang bukan kader partai dan bukan calon presiden PDIP, mestinya Jokowi dipecat juga, dengan prinsip yang sama,” jelas Rocky Gerung dalam perbincangannya dengan Hersubeno Arief di kanal Youtube Rocky Gerung Official (25/8).
Pernyataan Rocky di atas berkaitan dengan polemik pemecatan Budiman Sudjatmiko oleh PDIP pada 24 Agustus lalu. Pemecatan tersebut buntut dari deklarasi Budiman yang mendukung bacapres Prabowo Subianto.
Padahal, arah politik partai berlambang banteng cukup jelas, di mana Ketua Umum PDIP Megawati telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres. Budiman sendiri telah bergabung dengan PDIP sejak 19 tahun lalu atau mulai 2004.
BACA JUGA: Prabowo : Indonesia Beruntung Punya Dua Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia
Budiman sendiri tidak terlalu banyak berkomentar mengenai pemecatan dirinya. Yang pasti, mantan aktivis reformasi 1998 tersebut memilih sikap berlapang dada.
“Tak ada (tanggapan). Saya cuma bilang ‘menerima’,” ujar Budiman dikutip dari Detik.com.
Sejumlah pengamat menilai ada kecenderungan Jokowi memberikan dukungan secara tersirat kepada Prabowo. Ini terlihat dari kebersamaan keduanya di beberapa kesempatan.
BACA JUGA: Baliho Duet Prabowo – Gibran Terpampang di Labuan Bajo
Bahkan dengan gamblang Jokowi pernah memprediksi bahwa pilpres tahun depan akan dimenangkan oleh Prabowo.
Hal tersebut disampaikan pada perayaan HUT Ke-8 Partai Perindo pada 7 November 2022.
“Saya ini dua kali Wali Kota di Solo, menang. Kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali, menang,” Ujar Jokowi.
“Kemudian dua kali di pemilu presiden juga menang, mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatanya setelah ini jatahnya Pak Prabowo.” Tutup Joko Widodo.
Selain itu, Jokowi melakukan kunjungan ke Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, pada 24 Juli 2023. Ia melihat harga sembako pada wilayah itu masih stabil.
BACA JUGA: Jokowi Tiba di Muktamar Sufi 2023 Bareng Prabowo dan Habib Luthfi
Dalam tinjauan itu, Jokowi terlihat didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Juga Gubernur Jawa Timur Khofifah dan Bupati Malang Sanusi.
Pada kesempatan yang sama ia juga menjelaskan alasan mengajak Prabowo hingga Erick Thohir melakukan kunjungan ke Jawa Timur, perihal PT Pindad (Persero).Jokowimembantah dia mengajak Prabowodan Erick Thohir berhubungan dengan pemilu 2024. Memang santer kabar Prabowo akan menggandeng Erick sebagai calon wakil presidennya.
Jokowi menyebut permintaan produk persenjataan militer dari Pindad tengah meningkat tajam, sehingga akan dilakukan rapat bersama direksi.
“Jadi kami akan rapat nanti di Pindad dengan Dirut, Komisaris, semuannya. ingin memutuskan ke arah mana pindad ini akan dibawa,” jelasnya.
Prabowo terlihat mesra dengan Erick Thohir saat mengunjungi Pindad di Malang, pada 24 Juli itu. Melansir Detik, (25/7), dalam kegiatan itu Prabowo sempat mengemudikan kendaraan Ranops Maung dan di sebelahnya Erick Thohir. Sementara, di belakangnya ada Jokowi dan Iriana Joko Widodo.
BACA JUGA: Beri Sambutan di HUT ke-25 PAN, Prabowo Berikan Pantun Cikini ke Gondangdia
Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Sirajt mengatakan, momen itu sebagai sinyal Jokowi mengenalkan duo Prabowo-Erick ke publik.
“Jelas itu sinyal Pak Jokowi memperkenalkan Pak Prabowo dan Pak Erick Thohir ke publik, khususnya publik Malang,” ujar Baihaki saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (25/7).
Baihaki memperkirakan Jokowi lebih condong kepada Prabowo daripada bacapres PDIP Ganjar Pranowo. Hal tersebut meski sehari sebelumnya Jokowi juga terlihat bersama dengan Ganjar di suatu acara di Jawa Tengah.
Pengamat lainnya, Hasan Hasbi dari Cyrus Network menilai Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo menunjukkan cara kerja pemerintahan yang efektif.
Ini mengacu pada kehadiran Jokowi di Konferensi Tingkat Tinggi Brasil, Rusia, India, Cina (KTT BRICS) dan kunjungan kerja Prabowo di Amerika Serikat (AS) adalah pembagian tugas yang sangat elegan.
“Duet maut itu adalah ketika Presiden menghadiri KTT BRICS, sementara calon presiden berikutnya datang beli pesawat dan helikopter ke US. BRICS menerima dengan baik, dan US tak ada alasan buat misuh-misuh,” tulis Hasbi dikutip dari akun Twitternya (atau X), @datuakrajoangek, Jumat (25/8).
BACA JUGA: Muzani: Seluruh Kader Gerindra Berdiri di Belakang Prabowo, Siap Menangkan Pilpres 2024
Di lain kesempatan, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno berpendapat, adanya kecenderungan dukungan Jokowi yang mengarah kepada Prabowo untuk Pilpres tahun depan.
Hal tersebut, jelas Adi dalam keterangan tertulis dikutip dari Antara (9/7), lantaran menurutnya sikap politik Jokowi belum sepenuhnya berlabuh kepada Ganjar Pranowo, seperti dalam keterangan tertulis dikutip dari Antara, Minggu (9/7).
“Sikap politik Jokowi belum sepenuhnya kepada Ganjar Pranowo karena apa pun pada saat yang bersamaan pendukung Prabowo Subianto dan Gerindra mengklaim pilihan politik Jokowi pada 2024 mengarah kepada Prabowo,” jelas Adi, dikutip dari CNN Indonesia (9/7).
Pemilih Jokowi ke Prabowo?
Sebelumnya, Lembaga Survei Political Statistics (Polstat) merilis survei yang salah satunya membahas soal arah dukungan basis Presiden Jokowi terhadap capres tiga besar.
Survei tersebut menunjukkan, pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 cenderung akan memilih bacapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
“Hasil survei Polstat Indonesia menunjukkan bahwa bagian terbesar publik atau 46,2% responden yang menjadi pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 mengaku akan memilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang,” kata Apna dalam jumpa pers secara virtual, Rabu (9/8).
BACA JUGA: Habiburokhman Apresiasi Bawaslu Tak Lanjutkan Laporan Deklarasi Prabowo di Museum
Survei ini dilakukan selama periode 28 Juli-4 Agustus di 34 provinsi Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh WNI berusia di atas 17 tahun serta memiliki KTP. Jumlah sampel yang diambil 1.200 responden melalui teknis pengambilan sampel secara acak bertahap (multistage random sampling).
Margin of error sebesar +- 2,8% pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan tenaga terlatih.