BIMATA.ID, Batam – Dandim 0316/Batam Letnan Kolonel Inf Galih Bramantyo terluka, diduga akibat terkena lemparan batu saat mengamankan aksi demo penolakan pengembangan Pulau Rempang dan Galang sebagai daerah Eco City di depan kantor Badan Pemerintahan (BP) Batam, Rabu.
Dari Batam melaporkan, Dandim 0316/Batam segera dilarikan ke ruang kesehatan karena diduga lemparan batu mengenai bagian hidung hingga berdarah.
“Saya mohon warga semuanya bersabar, baru kali ini saya kena lemparan batu saat pengamanan aksi. Kami di sini semuanya sabar, maka saya minta warga juga jangan ada yang anarkis,” kata Galih kepada warga, dikutip dari antaranews, Rabu (23/08/2023).
Baca Juga : Prabowo Sukses Nego ke AS untuk Jet Tempur F-15EX Baru, Pengamat: Buah Kegigihan
Aksi warga itu juga direspons oleh Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto yang ikut serta dalam pengamanan.
“Saya mohon warga bisa bersabar, karena kami di sini hanya melakukan pengamanan. Mari kita tunggu hasil keputusan dari perwakilan warga yang sedang melakukan pertemuan dengan BP Batam. Karena kami tidak bisa mengambil keputusan,” ucap Nugroho.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi berjanji membahas status Kampung Tua di hadapan ribuan orang yang melakukan aksi penolakan pengembangan Pulau Rempang dan Galang sebagai daerah Eco City,
Aksi itu menuntut pemerintah untuk tidak melakukan relokasi di 16 lokasi Kampung Tua yang berada di wilayah tersebut.
“Yang dituntut bapak ibu adalah status 16 lokasi Kampung Tua yang harus dikeluarkan untuk perkembangan investasi, ini yang akan kami sampaikan pemerintah pusat,” ujar Rudi.
Simak Juga : Ratusan Para Pedagang di Kudus Deklarasi Dukung Prabowo Presiden 2024
Dia menyebutkan permintaan warga tersebut segera disampaikan ke pemerintah pusat. Namun saat ini pihaknya masih butuh pengambilan data terkait batas hutan lindung di daerah tersebut.
“Setelah ini selesai, baru kami akan kembali ke Jakarta dan menyampaikan permasalahan yang sebenarnya,” pungkasnya.