BIMATA.ID, Jakarta – China dan Afrika sepakat mengatakan bahwa masalah reformasi lembaga keuangan multilateral dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus diatasi.
Isu tersebut terus dibahas dalam dialog meja bundar yang dipimpin Presiden China Xi Jinping dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di sela-sela KTT BRICS di Johannesburg pada Kamis (24/8).
Kedua pihak sepakat bahwa kerja sama China-Afrika harus bisa menarik perhatian pada penguatan mekanisme kelembagaan global yang ada, menurut pernyataan bersama yang dirilis pada Kamis malam.
“… untuk memastikan partisipasi negara-negara berkembang, sehingga memungkinkan adanya inklusivitas dan kepercayaan global,” menurut pernyataan bersama yang dirilis pada Kamis malam (24/8),” demikian isi pernyataan itu, dikutip dari anataranews, Jumat (25/08/2023).
Baca Juga : Fadli Zon: Prabowo Berada Dalam Jalur Sejarah yang Tepat dan Benar
Dalam pidatonya yang disampaikan di hadapan para pemimpin Afrika, Xi mendesak negara-negara Afrika untuk bekerja sama dengan China dalam mendorong tatanan internasional yang adil dan merata.
“Kita harus meneruskan semangat untuk tetap bersatu di saat-saat sulit, mempraktikkan multilateralisme sejati, dan dengan tegas menentang sisa-sisa kolonialisme dan hegemoni dalam segala bentuk,” ujar Xi.
“Kita harus saling mendukung dalam membela kepentingan bersama, berdiri teguh demi keadilan negara-negara berkembang, dan berupaya mewujudkan tatanan yang lebih adil,” tambahnya.
China dan Afrika juga menegaskan, komitmen kuat mereka terhadap tujuan dan prinsip Piagam PBB serta dukungan kuat mereka satu sama lain dalam menegakkan integritas teritorial, kedaulatan, dan keamanan serta kepentingan pembangunan.
China juga mengatakan akan memberikan dukungan kepada Dana Perdamaian Uni Afrika untuk secara efektif mengatasi konflik di seluruh benua.