Politik

Bukan Simbol Polarisasi, Prabowo Dinilai Jadi Tokoh Pemersatu Bangsa

BIMATA.ID, Jakarta – Sekitar 81,2 persen publik setuju dengan sikap Prabowo Subianto bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Hal ini berdasarkan hasil Survey dan Polling Indonesia (SPIN) yang dirilis pada, Jumat (4/8/2023).

Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara menyebut angka tersebut besar dan bukti Prabowo dipersepsikan oleh publik sebagai tokoh pemersatu bangsa.

“Sebenarnya ini membuktikan bahwa Prabowo itu selalu dipersepsikan sebagai pemersatu bangsa, baik dari segi pendukungnya maupun dari pendukung Jokowi sendiri,” kata Igor dalam rilis virtual, Jumat (4/8/2023).

Igor juga mengatakan, jika melihat tiga kandidat calon presiden (calon presiden), yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, beberapa istilah kelompok tertentu hanya melekat di Ganjar dan Anies.

“Prabowo itu posisinya di tengah. Itu sebabnya, dia mendapat tempat sendiri di hati masyarakat. Prabowo masih ada di hati masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, publik juga menilai Prabowo memiliki kinerja yang mumpuni dan dianggap bukan sebagai simbol polarisasi politik.

“81,2 persen publik menyatakan setuju dia (Prabowo) bergabung pemerintahan karena Prabowo bukan simbol dari polarisasi politik,” bebernya.

Sebelumnya, SPIN merilis hasil survei tentang kepemimpinan nasional 2024 yang bertahuk Dinamika Elektabilitas Capres-Cawapres 2024 “Cawapres Game Changer Penentu Peta Politik 2024”.

Jumlah sampel responden pada survei kali ini sebanyak 1.230 orang dengan menggunakan teknik sampel multistage random sampling dan teknik pengumpulan data direct interview dengan bantuan kuesioner.

[HW]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close