BIMATA.ID, Jakarta- Aryanto Misel mau menjual hasil temuannya, Nikuba sebesar Rp15 miliar. Hasil penjualan Nikuba untuk kebutuhan riset alat serupa.
Menurut Aryanto, keputusan ini atas kekecewaannya terhadap pemerintah yang dinilai telah mengucilkan temuannya tersebut sehingga ingin melakukan pengembangan sendiri tanpa bantuan pemerintah.
BACA JUGA: Relawan di Blitar Buat Prabowo Centre, Siap Menangkan Prabowo di Pilpres 2024
“Saya tidak butuh mereka (pemerintah/BRIN), saya sudah dibantai habis, tidak mau,” kata Aryanto dalam sebuah video yang viral di medos sosial.
Seperti apa sebetulnya cara kerja Nikuba yang diciptakan Aryanto?
Nikuba merupakan kependekan dari ‘Niku Banyu’ atau ‘Ini Air’. Nama ini kemudian disematkam pada alat inovasi baru yang diklaim mampu mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan.
BACA JUGA: PPP Sambut Baik Rencana Prabowo Bertemu Dengan Mega
Nikuba sebelumnya banyak terpasang pada motor Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodam III/Slw dengan tujuan memperoleh data-data untuk penyempurnaan terhadap inovasi tersebut.
Temuan ini sempat viral pada Mei 2022 dan kini kembali menjadi bahan perbincangan setelah ada klaim sepihak yang menyebutkan Nikuba ‘go international’.
Bahkan teknologi ini mendapat kesempatan untuk dikenal lebih jauh oleh sejumlah pabrikan otomotif asal Italia. Aryanto Misel dan tim, akhirnya berangkat ke Milan pada 16 Juni dan mempresentasikan inovasinya pada 18 Juni 2023.
Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel Inf Adhe Hansen mengungkapkan pihak pabrikan otomotif juga telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan pihak Nikuba.
BACA JUGA: PKB Ungkap Partai Gelora Sudah Menaruh Hati Kepada Prabowo Subianto
“Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini,” kata Adhe.
Aryanto belum dapat dikonfirmasi lebih lanjut terkait hal tersebut.
Menurut Aryanto alat tersebut mempunyai cara kerja sangat sederhana. Nikuba mengandalkan generator elektrolisis yang mampu mengubah air menjadi energi mesin motor atau mobil.
Air yang akan digunakan harus dipastikan tidak mengandung logam berat untuk bisa menjalankan kendaraan bermotor.
BACA JUGA: Survei IPN: Prabowo Masih Ungguli Ganjar Dan Anies Di Semua Kategori
Nikuba kemudian memisahkan Hidrogen (H2) dengan Oksigen (O2) pada air (H2O) melalui proses elektrolisis. Hidrogen yang sudah terpisah dari O2 kemudian masuk ke ruang pembakaran kendaraan sebagai bahan bakar pengganti BBM.
Hasil uji coba internal Aryanto membuktikan hanya butuh 1 liter air yang telah dikonversi menjadi hidrogen melalui proses elektrolisis Nikuba untuk bisa menjalankan kendaraan pulang-pergi dari Cirebon ke Semarang.