Bimata

Pengamat Politik: PDI-P Mulai Terganggu Dengan Isu Kemesraan Jokowi-Prabowo

BIMATA.ID, Jakarta- Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, PDI Perjuangan mulai terganggu dengan kabar kedekatan Presiden Joko Widodo dan bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pasalnya, dari situ, muncul isu bahwa dukungan Jokowi untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 ditujukan buat Prabowo, bukan capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

BACA JUGA: Menhan Prabowo Serah Terima Pesawat C-130J Super Hercules Ke TNI AU

“Sepertinya PDI-P mulai tidak nyaman dan merasa terganggu dengan opini-opini dan asumsi itu bahwa Jokowi mendukung yang lain,” kata Adi, Rabu (5/7/2023).

Oleh karena kuatnya isu tersebut, elite PDI-P belakangan terlihat sangat berupaya membantah kedekatan Jokowi dengan Prabowo. Bahkan, PDI-P berulang kali mengatakan bahwa Jokowi hanya mendukung Ganjar pada pemilu presiden mendatang.

“Pernyataan elite PDI-P yang menyatakan bahwa Jokowi pasti ke Ganjar ini kan sebenarnya untuk mengamputasi isu-isu liar supaya Jokowi itu tidak ditarik ke kanan dan ke kiri, tidak dikait-kaitkan mendukung calon lain di luar PDI-P karena kedekatan-kedekatannya dengan figur lain,” ujar Adi.

BACA JUGA: PDIP Incar Kemenangan di Sumbar, Gerindra : Insya Allah Prabowo yang Menang !

Namun demikian, Adi menilai, bantahan elite partai banteng tersebut tak sejalan dengan gestur politik Jokowi yang belakangan memang terlihat akrab dengan Prabowo. Keduanya tampak kian mesra lewat sejumlah pertemuan empat mata baru-baru ini. Tak heran Jokowi dikabarkan mengirim sinyal dukungan buat Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Memang, kata Adi, jika ditafsirkan secara awam, masyarakat umumnya akan berkeyakinan bahwa presiden bakal tegak lurus terhadap PDI-P terkait dukungan capres Pemilu 2024. Sebab, PDI-P merupakan partai politik yang mengantarkan Jokowi dari Wali Kota Solo ke Gubernur DKI Jakarta, lantas ke kursi RI-1.

“Karenanya Jokowi dipastikan akan mendukung Ganjar sebagai capres di 2024. Apa pun judulnya Jokowi dan Ganjar ini memiliki iman politik yang sama yaitu sama-sama kader PDI-P, saya kira pikiran awam tidak akan membantah apa pun dalam konteks itu,” kata Adi.

BACA JUGA: Pengamat: Diamnya Jokowi Untungkan Prabowo, Rugikan Ganjar Pranowo

Adi melanjutkan, hanya Jokowi yang tahu ke mana arah dukungan politiknya untuk Pemilu 2024 akan ditambatkan.

“Persisnya pilihan politik Jokowi itu ke siapa ya hanya Jokowi dan Tuhan saja yang tahu, selebihnya ya hanya menafsirkan saja,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, beredar kabar yang menyebutkan bahwa Jokowi mendukung pencapresan Prabowo pada Pemilu 2024. Keduanya belakangan memang terlihat akrab. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo kerap mendampingi Jokowi dalam berbagai kunjungan kenegaraan.

BACFA JUGA: Survei 3 Capres Poligov: Elektabilitas Prabowo Tinggalkan Ganjar dan Anies

Baru-baru ini, keduanya bertemu secara empat mata. Bahkan, selama Juni 2023 saja, Jokowi dan Prabowo sudah bertemu empat mata sebanyak tiga kali. Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menyebut, Jokowi memang lebih mendukung Prabowo sebagai capres ketimbang figur lainnya. “Iya begitulah (makin dekat). Kelihatannya (dukungan Jokowi) lebih kecenderungan ke sana (Prabowo) ya. Sekarang sudah 60:40,” kata Budi

Namun demikian, isu itu berulang kali dibantah elite PDI-P. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, Jokowi hanya mendukung Ganjar pada Pemilu Presiden 2024.

“Pak Jokowi memilih Pak Prabowo? Jadi itu saya luruskan. Itu tidak benar,” kata Hasto dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (4/7/2023).

Hasto mengingatkan Jokowi adalah kader PDI-P. Sehingga, mantan Wali Kota Solo itu tak mungkin memilih Prabowo yang bukan kader partai banteng. Menurut Hasto, sikap terbuka yang ditunjukkan Jokowi terhadap kandidat capres lainnya tak lepas dari upaya presiden untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif jelang pergantian kepemimpinan nasional.

BACA JUGA: ProJo Sumbar Deklarasi Dukung Prabowo Capres 2024

“Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai presiden, (hanya ingin) memastikan agar proses pergantian kepemimpinan kedepan berjalan dengan baik,” ucap Hasto.

 

Exit mobile version