Bimata

Mentan Tegaskan, Pentingnya Pemetaan Wilayah Hadapi El Nino

BIMATA.ID, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghimbau tentang pentingnya pemetaan wilayah masing – masing Provinsi guna mengantisipasi dampak El nino.

Mentan menjelaskan, bahwa berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak El nino akan terjadi pada Agustus – September 2023.

“Semua daerah harus memetakan mana daerah yang merah, kuning, dan hijau, untuk daerah yang hijau yang airnya masih lebih dari cukup, harus kita dukung maksimal disitu, untuk daerah kuning, yang airnya cukup, akan kita intervensi melalui irigasi, mekanisasi, varietas unggul, untuk daerah merah, pemerintah daerah dapat mendorong daerah ini menjadi lumbung – lumbung pangan” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada saat Rapat Koordinasi Antisipasi Dampak El nino, dan Percepatan Tanam yang dikutip, pada Jumat (21/07/2023).

Baca juga: Lewat Pantun, Gerindra Goda Demokrat Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Menurutnya, ancaman tersebut berintensitas lemah hingga moderat, sehingga dikhawatirkan dapat berdampak pada ketersediaan air, dan kekeringan, serta produktivitas pangan.

Oleh karena itu, SYL mengaku telah mempersiapkan sebanyak 6 Provinsi yang akan menjadi penyangga utama pasokan pangan nasional.

“Keenam Provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung. Saya minta Jawa Barat maksimal dan mendukung dan bersama – sama bekerja dalam menjabarkan perintah Bapak Presiden dalam menghadapi El nino” ungkapnya.

Lihat juga: Pengamat: Ganjar Tak Meyakinkan, Sejumlah Elite PDIP Nyebrang ke Prabowo

Sehingga, SYL menegaskan mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi, hingga Pemerintah Pusat harus terlibat secara maksimal dalam upaya mengantisipasi El nino. Serta, semua pihak harus berkomitmen untuk memastikan berbagai agenda, dan program dapat berjalan efektif di lapangan.

Exit mobile version