Bimata

Dinkes Tangerang Minta Masyarakat Tangerang Untuk Waspadai Penyakit Chikungunya

BIMATA.ID, Tangerang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Banten, memberikan himbauan kepada masyarakat di daerah itu untuk mewaspadai penyakit chikungunya akibat infeksi virus yang ditularkan Nyamuk Aedes Albopictus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr Muchlis mengatakan, penyakit chikungunya saat ini perlu diwaspadai sebab sudah ditemukan adanya kasus pada beberapa lokasi di kabupaten itu.

“Jadi kami minta masyarakat untuk bisa lebih menjaga kebersihan lingkungan, mulai dari membersihkan ruangan rumah, halaman, jangan buang sampah sembarangan. Karena sekarang sudah mulai rawan terjangkitnya penyakit chikungunya dan DBD,” kata, Muchlis, dikutip dari antaranews, Senin (31/07/2023).

Baca Juga : Tambah Dukungan Jelang Pilpres 2024, Prabowo: Berbagai Kekuatan Politik Hadir di Sini

Dia menjelaskan, gejala chikungunya ini mirip dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) seperti mengalami demam atau suhu tubuh panas, pusing, nyeri pada persendian, dan terjadi penurunan trombosit, namun tidak terjadi pendarahan seperti gejala DBD.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan menggencarkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna terhindar dari paparan chikungunya tersebut.

“Jadi gejalanya hampir mirip dengan gejala DBD seperti demam dan nyeri persendian. Tapi tidak terjadi pendarahan seperti mimisan atau bintik merah di kulit,” ucapnya.

Simak Juga : Di Milad ke-25 PBB, Prabowo Bertekad untuk Bekerja Demi Kerukunan

Dalam hal ini, Dinkes Kabupaten Tangerang belum dapat menyampaikan jumlah data kasus secara rinci, karena pihaknya masih melakukan proses pendataan.

“Untuk laporan kasus memang tidak begitu meningkat chikungunya ini. Kemungkinan sama dengan kasus DBD seperti di tahun sebelumnya,” ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa chikungunya menjadi penyakit yang paling rawan terjadi pada saat perubahan cuaca, sehingga masyarakat harus melakukan antisipasi sedini mungkin.

Exit mobile version