Bimata

Cak Imin Bicara Tentang Terobosan Baru Untuk Mengatasi Ketimpangan Ekonomi

BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyoroti data angka kemiskinan di Indonesia edisi Maret 2023 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Senin (17/7).

BPS mencatat tingkat kemiskinan per Maret 2023 turun menjadi 9,36 persen dari total populasi Indonesia atau 25,9 juta orang, namun, ketimpangan ekonomi antara yang kaya dan miskin justru semakin lebar.

Berdasarkan data BPS, per Maret 2023, rasio ini naik ke level 0,388 dari sebelumnya 0,381 pada September 2022 dan 0,384 pada Maret 2022, ketimpangan tersebut terjadi di wilayah perkotaan, sementara di pedesaan tetap stagnan.

Baca Juga : Kunjungi Pantai Pangandaran, Nelayan Hingga Siswa di Pangandaran Berebut Foto Bareng Prabowo

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini menilai, ketimpangan tersebut tidak dapat diatasi secara parsial dan tambal sulam. Menurutnya, diperlukan komitmen kuat dalam suatu formula dan inovasi.

“Satu hal yang kita tidak bisa dipungkiri bahwa ketimpangan ekonomi masih menjadi paradoks yang menyertai dalam proses pembangunan bangsa ini. Mengatasinya tidak bisa parsial, tapi perlu inovasi dan terobosan baru,” kata Cak Imin, dikutip dari detiknews, Selasa (18/07/2023).

Dia pun mengucapkan bahwa terobosan baru juga diperlukan untuk mengatasi ketimpangan ekonomi tersebut, hal ini termasuk perubahan paradigma kebijakan pembangunan, ditopang kelembagaan yang mapan, infrastruktur dan insentif yang mendukung, serta pengawasan yang ketat dalam implementasi di lapangan.

“Saya berulang kali menyatakan pola pembangunan kita memang perlu diubah, yang sekarang ini kan dari atas ke bawah, dibalik menjadi dari bawah ke atas atau dari desa,” ucapnya.

Simak Juga : Prabowo Ikut Gerakan Bersih-bersih Pantai Pangandaran: Saya Ingin Bantu Apa Pun

Cak Imin pun optimistis dengan pembangunan yang dilakukan dari desa akan dapat berdampak bagi perekonomian di desa, upaya tersebut dikatakannya juga dapat memangkas jurang antara warga kaya dan miskin.

“Kalau pembangunan kita balik dari bawah atau dari desa, saya yakin ketimpangan ekonomi bisa kita atasi. Jurang antara orang kaya dan miskin di negeri ini bisa dipangkas. Karena desa itu kunci pembangunan, kunci kemajuan. Desa itu solusi ketimpangan,” pungkasnya.

Exit mobile version