BeritaNasionalPolitik

Bawaslu Minta Masyarakat Lebih Berani Laporkan Pelanggaran di Pemilu 2024

BIMATA.ID, Jakarta – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggelar kegiatan pendidikan pengawasan partisipatif dengan tema “Workshop Pengawasan Partisipatif Menuju Sukses Pemilihan Umum Tahun 2024” di Bandung pada beberapa waktu lalu.

Dalam kegiatan tersebut Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyampaikan, bahwa betapa pentingnya pendidikan partisipatif. Karena, kegiatan ini memiliki tujuan untuk mendorong masyarakat berani melaporkan jika melihat pelanggaran pemilu atau pemilihan. Dirinya melihat pada Pemilu 2019 silam, yang mana angka temuan masih lebih besar dibandingkan dengan laporan masyarakat.

“Pendidikan partisipatif penting diberikan, terlebih Jawa Barat dengan pemilih yang tinggi atau sekitar 35,7 juta pemilih, harusnya mampu menjadikan masyarakat lebih berani melaporkan kalau menemukan pelanggaran,” ujar Lolly Suhenty, dikutip dari website resmi Bawaslu RI, Kamis (06/07/2023).

Baca Juga : Kuatnya Sinyal Dukungan Presiden Jokowi ke Prabowo

Berdasarkan data tersebut, Lolly menegaskan, bahwa target dalam pendidikan pengawasan partisipatif cukup jelas, yaitu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaporkan pelanggaran pemilu 2024. Dia juga menegaskan dalam pengawasan partisipatif rumusnya hanya satu yakni mengetahui apa yang dilarang dalam pemilu. Oleh sebab itu, dia juga meminta peserta workshop menggali berbagai hal kepada narasumber sebagai bekal pengawasan partisipatif.

“Acara ini kualitasnya harus dalam, ketahui apa yang dilarang dalam pemilu, kalau sudah diketahui pahami bagaimana yang dilarang itu bermain dalam pemilu. Hal itu, akan membuat kita memiliki strategi identifikasi untuk mengetahui dugaan pelanggaran sejak awal,” jelasnya.

Simak Juga : Andre Rosiade: Prabowo akan Menang Hattrick di Sumbar Pada Pemilu 2024

Selain itu, Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta mengatakan pentingnya masyarakat sipil terlibat dalam pemilu.

“Semakin kuat kelompok yang netral, maka akan semakin demokratis sebuah bangsa dan ini bisa menetralisir semua benturan yang terjadi,” katanya saat menjadi narasumber.

Diketahui, “kick off” Workshop Pengawasan Partisipatif Menuju Sukses Pemilihan Umum Tahun 2024 ini digelar di dua kota yakni Jakarta dan Bandung. Acara tersebut dihadiri oleh Sekjen KIPP Kaka Suminta, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh wanita, tokoh adat, dan disabilitas.

Tags

Related Articles

Bimata
Close