BIMATA.ID, Jakarta – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggelar kegiatan Penyusunan Skema dan Pengumpulan Bahan Materi Peningkatan Kapasitas Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota di Jakarta beberapa waktu lalu.
Diketahui, saat ini Bawaslu tengah menyiapkan skema peningkatan kapasitas bagi pengawas pemilu yang nantinya terpilih di tingkat kabupaten/ kota, terutama bagi pengawas pemilu yang belum pernah mendapatkan pelatihan.
Dalam kegiatan tersebut, anggota Bawaslu Herwyn Jefler H Malonda menyampaikan, pihaknya berencana menggandeng BKN untuk menganalisis kemampuan peserta pengawas pemilu dengan CAT (Computer Assisted Test).
“Data tersebut akan menjadi bahan Bawaslu untuk mengetahui potret kemampuan jajaran Bawaslu Kabupaten/Kota seperti apa,” kata Herwyn, dikutip dari website resmi Bawaslu RI, Kamis (13/07/2023).
Baca Juga : Fahri Hamzah: Rekonsiliasi Prabowo, Jokowi dan Megawati Harus Terus Dijaga
Harapannya skema atau materi pelatihan ini dikelompokan dalam dua hal besar. Dia menuturkan hal pertama mengenai managemen kepengawasan yaitu “soft skill’ yang bisa saja metodenya tidak terlalu tata muka.
“Dan yang kedua adalah teknis (pencegahan, pengawasan, penanganan pelanggaran, penyelesaian sengketa),” ujarnya.
Herwyn pun meminta dalam pembuatan skema perlu dipikirkan terkait kemampuan peserta, waktu, dan biaya. Jangan sampai, pesan dia, materi terlalu banyak dan membuat peserta lebih sulit untuk memahami materi, maka harus memilah dan memilih materi yang tepat.
Simak Juga : Airlangga Akui Sering Bertemu Prabowo
“Harapannya skema atau materi pelatihan ini dikelompokan dalam dua hal besar, yaitu manajemen kepengawasan yaitu soft skill yang bisa saja metodenya tidak terlalu tatap muka dan yang kedua adalah teknis,” tuturnya.
Dia menekankan terkait materi yang diberikan yakni mencakup tugas fungsi dan wewenang serta kewajiban Bawaslu.
“Inventarisir materi yang akan diberikan, jika tidak bisa diberikan secara keseluruhan maka pilih yang prioritas,” jelasnya.