BIMATA.ID, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini terlihat makin dekat Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan bahkan menjadi konsultan politiknya.
Jokowi pernah mengalahkan Prabowo dua kali dalam pilpres, yakni tahun 2014 dan 2019.
BACA JUGA: Pengamat Nilai Prabowo Sebagai Sosok Capres Yang Berhati Besar
Setelah Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo melakukan rekonsiliasi. Prabowo kemudian ditunjuk menjadi menhan.
Adapun menjelang Pilpres 2024, keduanya makin sering berkomunikasi. Pada bulan Juni, Jokowi dan Prabowo bertemu tatap muka selama tiga kali.
Dua pertemuan terjadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada tanggal 9 Juni dan 26 Juni 2023. Sementara itu, Bogor, 18 Juni 2023. Sementara itu, pertemuan lainnya berlangsung di Istana Kepresidenan, Bogor, tanggal 18 Juni 2023.
BACA JUGA: Dekat Dengan Jokowi, Survei IPO: Potensi Prabowo Menang di Pilpres 2024 Makin Besar
Dengan blak-blakan Prabowo mengaku banyak belajar dari Jokowi perihal cara mengelola negara. Tak hanya itu, dia memperlihatkan kenyamanannya sebagai menteri dalam kabinet Jokowi
“Beliau itu punya suatu kelebihan. Beliau tidak suka pidato panjang-panjang. Beliau tidak suka pengarahan yang lama, singkat, jelas,” kata Prabowo ketika diwawancarai oleh Najwa Shihab dalam program Mata Najwa yang ditayangkan di YouTube, 30 Juni 2023.
“Saya cocok dengan gaya itu. Malah sekarang saya koreksi diri, kadang-kadang saya pidatonya terlalu panjang.”sambungnya.
BACA JUGA: Spanduk Presiden Jokowi Dengan Menhan Prabowo Muncul di Klaten
Hingga kini belum diketahui dengan jelas ke mana arah dukungan Jokowi pada Pilpres 2024. Di satu sisi Jokowi makin lengket dengan Prabowo. Di sisi lain, Jokowi adalah kader PDIP yang mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
PDIP sendiri sudah menegaskan bahwa Jokowi mendukung Ganjar.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan Prabowo memang melibatkan Jokowi dalam langkah politiknya ke depan.
BACA JUGA: Pengamat Politik: PDI-P Mulai Terganggu Dengan Isu Kemesraan Jokowi-Prabowo
Kata dia, Prabowo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar turut berkonsultasi dengan Jokowi perihal bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
“Untuk hal sestrategis ini mereka berdiskusi dengan meminta pendapat dari Pak Jokowi selaku Presiden. Wajar dong namanya bestie, kita saling minta pendapat, ya,” kata Habiburokhman di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, (4/7/2023).
Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi juga mengatakan hal serupa. Kata Budi, Jokowi masih mempertimbangkan beberapa nama untuk diusulkan menjadi bakal cawapres Prabowo.
“Masih ditimbang beberapa nama. Misalkan Pak Mahfud, Sandi, Erick, Gibran, Ridwan Kamil, Airlangga,” kata Budi, Rabu, (5/7/2023).
BACA JUGA: PDIP Umumkan Cawapres Ganjar Bulan Oktober, Habiburokhman : Prabowo Ikuti Aturan
Budi menganggap Jokowi lebih condong kepada Prabowo daripada bakal capres lainnya.
“Iya begitulah (makin dekat). Kelihatannya (dukungan Jokowi) lebih kecenderungan ke sana (Prabowo) ya. Sekarang sudah 60 banding 40.”pungkasnya.
Sebelumnya, Budi mengklaim mendengar rumor adanya kontrak politik antara Ganjar dan PDIP
Kontrak politik diduga membuat Jokowi lebih cenderung mendukung Prabowo daripada Ganjar dalam kontestasi politik tahun depan.
BACA JUGA: Survei Poligov: Prabowo Makin Unggul 48,7% Head to Head vs Anies 23,6%
Kata Budi, dia telah mengonfirmasi langsung rumor itu kepada pihak terkait, dalam hal ini Jokowi. Dia mengklaim Jokowi tak membantah rumor itu.
“Saya tanya ke yang kompeten. Ya artinya saya langsung (ke presiden) ya paling nggak, nggak ada bantahan tuh,” ujarnya.
Menurut dia, bahwa kontrak politik Ganjar dengan PDIP telah membuat Jokowi lebih mendukung Prabowo itu benar adanya lantaran Jokowi tidak membantahnya.
BACA JUGA: Istri Denny Sumargo Deg-Degan Foto Sama Prabowo