BIMATA.ID, Jakarta- Komisi I DPR RI menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Vanuatu Jotham Napat. Rombongan pemerintahan Vanuatu diterima oleh Ketua Komisi I Meutya Viada Hafid pada Senin (19/6).
Dalam pertemuan itu Napat memberikan senjata khas Vanuatu kepada Meutya. Sedangkan Meutya memberikan cenderamata kepada Napat.
BACA JUGA: Prabowo Tegaskan Pemerintah Akan Meremajakan Pesawat Tempur TNI AU
Selama pertemuan berlangsung, baik dari Komisi I DPR dan Pemerintah Vanuatu sepakat untuk menguatkan kerja sama bilateral parlemen maupun menggali opsi kerja sama di sejumlah sektor.
“Parlemen (Indonesia) betul-betul support untuk kunjungan (Pemerintah Vanuatu) ini dan kita harap dari kunjungan ini pemerintah (Indonesia dan Vanuatu) bisa saling follow-up untuk hal-hal yang feasible,” ucap Meutya dalam keterangannya.
“(Kami setuju) membentuk kerja sama bilateral antara Parlemen Indonesia dengan Parlemen Vanuatu yang akan terlaksana dalam waktu dekat,” ungkap Meutya.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Makan Siang Bareng Menhan Prabowo, Bahas Alutsista
Menanggapi hal itu, Napat menekankan bahwa kunjungan Pemerintah Vanuatu ke Indonesia untuk menegaskan hubungan baik antara Indonesia dan Vanuatu. Dirinya pun sepakat bahwa Pemerintah Vanuatu siap melakukan eksplorasi kerja sama di sejumlah sektor dengan Indonesia.
“Kami sangat serius untuk meninjau perjanjian bilateral. Jadi saya datang ke sini untuk secara khusus menegaskan komitmen untuk mempererat hubungan diplomatik dengan Indonesia,” papar Napat.
Sebelumnya, Napat telah bertemu dengan Menlu Retno Marsudi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6/2023) lalu. Pertemuan tersebut juga membahas potensi kerja sama bilateral.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa ada tiga bidang kerja sama penting yang disorot. Pertama, kerja sama ekonomi dan komitmen memperkuat perdagangan sekaligus meningkatkan ekspor Indonesia ke Vanuatu. Kedua, kerja sama dalam bidang pembangunan di negara-negara Pasifik, termasuk Vanuatu.
Terakhir, dalam bidang kemitraan di Pasifik, Indonesia dan Vanuatu akan mencari solusi bersama dalam menghadapi isu perubahan iklim hingga maritim.
BACA JUGA: Bertemu Kader Gerindra Malaysia, Himmatul Aliyah: Mari Kita Wujudkan Prabowo Presiden 2024