Bimata

Tanggapi Puisi ‘Tukang Culik’ Butet di Acara PDIP, Anak Buah Prabowo: Kita Anggap Hiburan

BIMATA.ID, Jakarta- Partai Gerindra merespons santai puisi budayawan Butet Kartaredjasa yang diduga menyindir calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman justru menghormati kebebasan ekspresi yang dilakukan Butet lewat seni. Ia bahkan menilai, kata-kata ‘menculik’ yang diungkapkan Butet tidak jelas objek dan subjeknya.

BACA JUGA: Usai Bertemu Presiden, Prabowo Ditodong Foto Pose Saranghaeyo Bareng Pewarta Istana

“Butet itu banyak penggemarnya ya, kita sebagai penggemar beliau, satu kebebasan ekspresi yang sangat hormati. Itu kan tidak jelas juga objek dan subjeknya, apa yang beliau sampaikan apalagi konteks enggak jelas. Seperti ini kita anggap ya hiburan,” kata Habiburokhman, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Selasa (27/6/2023).

Ia melanjutkan, bahkan jika Prabowo terpilih menjadi presiden, maka akan menghormati orang-orang seperti Butet dalam mengekspresikan pikiran dan pendapatnya. Bahkan akan diberi ruang sebebas-bebasnya untuk berekspresi.

“Kita menjamin kalau Pak Prabowo terpilih menjadi presiden orang-orang seperti Butet ini tetep kita hormati dan ruang sebebas-bebasnya untuk berekspresi,” jelasnya.

BACA JUGA: Usai Bertemu Presiden, Prabowo Foto Pose Saranghaeyo Bareng Pewarta Istana

“Saya sampaikan tadi, konteks enggak jelas, objek dan subjek enggak jelas,” tambahnya.

Sebelumnya diwartakan, pada puncak peringatan Bulan Bung Karno, Butet menyampaikan sebuah puisi yang bernada sindiran terhadap capres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Pada salah satu baitnya, Butet menyindir sosok capres yang hobinya ‘menculik’. Capres Jagoan Presiden Joko Widodo (Jokowi) identik dengan sosok berambut putih.

BACA JUGA: Hasil Head To Head Survei PWS, Prabowo Subianto Menang Atas Ganjar dan Anies

“Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik,” tukas Butet.

Exit mobile version