BIMATA.ID, SUKOHARJO – Para Petani di Kabupaten Sukoharjo telah serempak menanam padi pada minggu ini. Yang ditandai penanaman di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Selasa (30/05/2023).
Diketahui, penanaman padi serempak itu dalam upaya untuk menjaga ketahanan pangan menjelang musim kemarau, serta sebagai lumbung pangan Jawa Tengah (Jateng).
Selain itu, dalam acara penanaman itu juga diserahkan berupa bantuan untuk 11 kelompok petani yakni, bantuan pembangunan embung yang senilai Rp 600 Juta, serta bantuan jalan produksi pertanian Rp 100 Juta rehabilitasi jaringan irigasi tersier, hand tractor, cultivator, pompa air, hingga kendaraan roda tiga.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyampaikan, Kota Makmur masih surplus beras tahun lalu. Surplus tersebut mencapai 138.000 ton. Meski, masih terdampak pandemi Covid-19, dan anomali iklim. Hal itu juga tak lepas dari penerapan inovasi teknologi, dan mitigasi, terhadap dampak perubahan iklim.
“Kabupaten Sukoharjo masih menjadi lumbung padi di Jawa Tengah. Walaupun surplus, kami terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan,” ungkap Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dalam keterangannya, pada Selasa (30/05/2023).
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada tahun ini Indonesia akan dilanda fenomena El Nino.
Lihat juga: Prabowo Nonton Pertandingan Persahabatan Tim U-17 Persib vs Anak Muda Indonesia di Aspire Academy Qatar
Sehingga, kondisi tersebut diprediksi berpeluang 60 terjadi pada Mei-Juli. Kemudian 80 persen terjadi pada September. Supaya ketahanan pangan tetap terjaga di Kota Makmur, perlu disiasati dengan serempak menanam padi.
“Kepada seluruh petani, segera mempercepat tanam padi. Supaya tidak mengalami puncak musim kemarau pada Agustus nanti. Sehingga fase tanaman sudah tidak memerlukan air lagi,” tandasnya.