Bimata

Mobil Listrik Sepi Peminat, Masyarakat Miskin Dikorbankan

BIMATA.ID, JAKARTA – Mantan sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu mengungkap bahwa jika adanya mobil listrik dapat membuat rakyat miskin dikorbankan.

Sebab, hal tersebut menurutnya dikarenakan kendaraan listrik tersebut diakui oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita yang masih sepi peminat.

Diketahui, Pemerintah telah menggelontorkan insentif guna pembelian mobil listrik yang ditaksir sebesar Rp 7 Juta untuk pembelian motor listrik baru tersalurkan untuk 4 unit, kemudian 2 unit sudah terverifikasi, dan 696 unit dalam proses pendaftaran.

Baca juga: Prabowo Nyatakan Tekad Berjuang untuk Rakyat di Hadapan Ribuan Relawan Konco Prabowo

Berdasarkan data, kuota penyaluran masih tersisa 199.298 unit pada 2023. Namun, diakui Agus Gumiwang Kartasasmita, pemberian insentif kendaraan tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk sosialisasi.

Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, jika di negara lain, pertumbuhan penggunaan kendaraan listrik sudah cukup pesat. Kondisi tersebut berbeda dengan di dalam negeri.

“Pada masyarakat di semua lapisan atas saja belum sampai kayaknya ya, atau belum memahami atau fully mendukung. Tentu ini budaya dan sedikit demi sedikit harus sampai bahwa target kita mengurangi emisi melalui EV (electric vehicle),” kata Agus Gumiwang Sasmita dalam keterangannya, pada Selasa (13/06/2023).

Lihat juga: Muzani soal Prabowo Presiden 2024: Kekuasaan Yang Dimiliki Itu Digunakan untuk Membela Rakyat Kecil

Sekedar informasi, menanggapi pernyataan tersebut, Said Didu menjelaskan, bahwa jika pengadaan kendaraan listrik justru akan memakan uang rakyat melalui APBN. Pasalnya, penjualan masih belum jelas. dan peminatnya sangat sedikit.

Exit mobile version