BeritaInternasionalNasionalPeristiwaPolitikUmum

Guru Besar Hukum Internasional UI Sebut Saran Prabowo untuk Resolusi Penyelesaian Konflik Rusia-Ukraina Demi Kemanusiaan

BIMATA.ID, Jakarta – Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana menilai, pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit dalam merespons konflik Rusia-Ukraina merupakan bentuk gagasan untuk menyelesaikan konflik di antara kedua negara tersebut.

Ia melanjutkan, Prabowo berupaya untuk mengingatkan agar pengalaman pahit akan perang dan penjajahan yang pernah terjadi di negara-negara Asia atau Afrika tidak kembali dirasakan oleh negara-negara di Eropa.

BACA JUGA: Prabowo Sambut Kedatangan Presiden Jokowi Kunker di Malaysia

“Kenapa beliau (Prabowo) menyampaikan ini, karena apa? mereka-mereka yang di Eropa mungkin tidak merasakan dahsyatnya perang, penjajahan, sebagaimana negara-negara di Asia atau Afrika,” ungkap Hikmahanto dalam sesi wawancara yang dimuat dalam tayangan YouTube berjudul ‘Ada Pesan Penting Prabowo di Proposal Damai Rusia-Ukraina!’, Rabu (7/6).

“Misalnya beliau menyebut Kamboja, Vietnam, bahkan Indonesia. Kita udah berapa kali dijajah, kita tahu, dan kita ingin bahwa apa yang terjadi pada kita, pengalaman kita, tidak terjadi juga di Eropa,” imbuhnya.

Dengan alasan tersebut, menurut Hikmahanto, Prabowo meminta semua pihak yang berkonflik untuk menghentikan peperangan ini demi kemanusiaan dan tidak lagi berbicara mengenai siapa yang benar atau salah.

BACA JUGA: Prabowo Sambut Kedatangan Presiden Jokowi Kunker di Malaysia

“Nah, di Eropa kita minta supaya sudahlah dihentikan perang itu demi kemanusiaan, bukan demi siapa yang benar, siapa yang salah. Saya terus terang setuju dalam konteks seperti itu,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Hikmahanto pun menganalisis sejumlah skenario yang mungkin terjadi pada konflik Rusia-Ukraina, di mana salah satunya disebutkan bahwa perang akan berakhir jika ada mediator. Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Menhan Prabowo.

BACA JUGA: Jika Pilpres Tanpa Anies, Survei LSI Denny JA: Prabowo Unggul Dibanding Ganjar

“Nah yang terakhir, ini yang disampaikan oleh Bapak Presiden maupun Pak Prabowo yaitu perang ini bisa berakhir kalau yang namanya ada mediator. Mediator ini yang mengusulkan sesuatu, mengusulkan agar pertama perang harus dihentikan,” pungkasnya.

Tags

Related Articles

Bimata
Close