Bimata

Emak-emak Protes ke  Nadiem Makarim, Minta Hapus Wisuda TK Hingga SMA

BIMATA.ID JAKARTA Semakin ramainya beragam acara dari tahun ke tahun terkait wisudah TK hingga SMA kini para orangtua murid mulai protes dan makin  ramai di media sosial. Sampai akhirnya Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dibanjiri protes orangtua murid terkait hal tersebut.

Para ibu atau emak-emak mengeluhkan soal biaya wisuda yang mahal. Belum lagi setelah wisuda para orangtua murid tersebut harus dipusingkan dengan biaya masuk sekolah.

“Minta tolong saya mewakili emak-emak yang menjelang setiap kelulusan mengeluh biaya wisuda yang mahal. Tolong hapus wisuda mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA.. karena biaya yang terlalu berlebihan apalagi pakai acara wisuda di hotel segala,, biarkan wisuda ada di kampus kuliah saja,” tulis syahrul.aul di kolom komentar Instagram Nadiem Makarim.

Protes ini muncul setelah Mendikbud Nadiem mengunggah apresiasinya kepada karya peserta didik SMK dperguruan tinggi Vokasi. Namun, unggahan tersebut justru dibanjiri keluhan para orang tua siswa.

Ada pula orang tua yang mengkritik bahwa saat ini sekolah hanya menjadi ajang mewah-mewahan. Akun riezma8888 pun meminta dengan sangat agar Kemendikbud menghapus acaea wisuda tingkat TK-SMA.

“Dunia pendidikan sekarang menjadi ajang mewah-mewahan.. sungguh tidak pantas. Wisuda hanya berlaku bagi mereka yang sudah tamat perguruan tinggi. Tolonglah mikir, beli beras saja susah disuruh mewah ini itu, belum lagi kasih buket-buket uang. Tingkatan TK loh pak. Tolong tindak lanjut, Ini masalah serius,” ungkap salah satu orangtua murid.

“Hapus wisuda dari TK sampai SMA,, biaya gedungnya mahal. Belum tour ke Bali atau Jogja bagi yang tidak mampu diwajibkan bayar walaupun tidak ikut tour. Sampai orang tua minjem ke sana kemari, sampai ada yang mimjam renternir,” urai Handani2383.

“Pak saya minta tolong banget bikin peraturan tentang wisida, karena wisuda untuk anak-anak TK, SD, SMP kurang tepat”, tulis hilal12610

Warganet lain turut mengaminkan narasi tersebut. “Iya setuju, bun. Buang-buang duit. Waktu anak saya sekolah Tk bayar perpisahan (Rp)300 ribu, padahal nanti msuk SD harus bayar pendaftaran (Rp)600 ribu untuk biaya keperluan lain, mending uangnya buat makan,” ungkap warganet lainnya.

Balasan kembali hadir dari orangtua murid lain yang juga setuju untuk meniadakan tradisi wisuda TK sampai SMA. Ia berharap curahan hati para orangtua murid ini didengarkan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Meski berbagai protes dilayangkan para orang tua siswa, namun sampai saat ini belum ada tanggapan dari Kemendikbud.

(W2)

Exit mobile version