BIMATAID, Jakarta- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap berbagai upaya pemerintah untuk dapat keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap country). Harapannya, Indonesia dapat menjadi negara berpenghasilan tinggi.
Sri Mulyani menyebut, beberapa hal yang terus mendapat perhatian pemerintah adalah reformasi kelembagaan dan kebijakan. Strategi ini meliputi perbaikan dari sisi sumber daya manusia, reformasi birokrasi, transformasi ekonomi, implementasi kebijakan fiskal yang baik, hingga pembangunan infrastruktur.
BACDA JUGA: 11 Mata Air Diresmikan di Sumbawa, Para Kades dan Warga Apresiasi Program Prabowo
“Tidak ada negara yang berpenghasilan tinggi jika infrastrukturnya tertinggal. Tantangan bagi kami adalah negara besar dengan geografis kepulauan. Kita harus berbicara tentang konektivitas masuk di dalamnya pelabuhan, bandara dan jaringan internet,” ungkapnya dalam siaran pers Kominfo, Senin (29/05/2023).
Selanjutnya, reformasi terkait kebijakan fiskal juga terus diupayakan pemerintah melalui pengelolaan secara transparan dan akuntabel. Sehingga dalam pengelolaannya diperlukan komunikasi yang baik antara pemerintah kepada masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan publik.
“Jadi ini semua yang saya sebut reformasi yang bukan hanya merancang kebijakan yang tepat, tetapi bagaimana dapat menjelaskan, dan menyajikan kepada publik terutama efisiensi melalui penggunaan teknologi digital,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kesan Prabowo Tentang Habib Munzir: Bak Oase Yang Tenang di Padang Pasir
Selain itu, melakukan disiplin fiskal dan reformasi institusi secara struktural juga menjadi hal yang sangat penting. Termasuk di dalamnya berupa pemberantasan praktik korupsi, meningkatkan kinerja untuk menjadi lebih transparan dan akuntabel, meski harus dengan melalui proses yang sangat panjang dan tidak mudah.
“Untuk suatu negara agar dapat berkinerja lebih baik, menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih baik, Anda harus bekerja keras, mereformasi birokrasi Anda, memperbaiki infrastruktur Anda, meningkatkan sumber daya manusia Anda. Itulah yang kami lakukan dalam konteks tahun perjalanan ini,” ujar Sri Mulyani.
Dia menilai, Indonesia merupakan termasuk suatu negara yang berkinerja relatif baik dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan menikmati ledakan komoditas ketika situasi geopolitik mengancam. Selain itu, Indonesia juga melakukan peningkatan penggunaan energi terbarukan dalam menghadapi krisis iklim.
“Itulah yang Indonesia lakukan, tidak selalu mudah, tetapi reformasi sebenarnya adalah salah satu hal yang sangat penting, bahkan selama pandemi Indonesia banyak mengadopsi reformasi,” ungkapnya.
BACA JUGA: Dua Alasan Kenapa Pendukung Loyal Jokowi Pilih Prabowo ketimbang Ganjar
Sementara, bentuk reformasi lainya yang juga dilakukan adalah berupa reformasi di bidang perpajakan. Kemudian, reformasi di sektor keuangan, dan perbaikan kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.