BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan, ada dua penyebab utama kenapa calon presiden 2024 Prabowo Subianto menempati posisi teratas merujuk hasil survei Litbang Kompas.
“Penyebab utama naiknya elektabilitas Pak Prabowo adalah kinerja beliau yang maksimal sebagai Menhan dan gestur politik kedekatan beliau dengan Pak Jokowi,” tutur Habiburokhman, Rabu (24/5).
Sehingga, katanya, publik menanggap Prabowo Subianto adalah sosok ideal penerus Jokowi. “Karena publik menilai Pak Prabowo paham betul permasalahan yang dihadapi Pak Jokowi saat ini,” ucapnya.
Namun, Anggota Komisi III DPR RI ini mengimbau agar kader Partai Gerindra di seluruh Indonesia untuk tak jemawa dengan hasil tersebut, sebagaimana juga arahan dari Prabowo Subianto.
“Kami mensyukuri hasil survei Litbang Kompas tersebut, tapi Pak Prabowo mengingatkan kami tidak boleh jemawa atau menjadi sombong. Hasil survei yang kian hari kian bagus memang membuat kita bangga, tapi tidak boleh mengganggu konsentrasi dan kerja-kerja politik,” ucap Habiburokhman.
Untuk itu, kader Gerindra diingatkan terus menjaga elektabilitas Prabowo dengan fokus pada pekerjaan yang dilakukan.
“Supaya tren elektabilitas Pak Prabowo terus naik maka kami akan terus maksimalkan kinerja Pak Prabowo sebagai Menhan dan kinerja para anggota legislatif,” ungkapnya.
Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai sosok calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Prabowo juga unggul dalam simulasi head to head dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maupun Mantan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Litbang Kompas melakukan survei tersebut sejak Januari 2022 hingga Mei 2023. Berdasarkan hasil survei sebanyak 62 persen masyarakat menginginkan Prabowo menjadi presiden ketimbang Anies yang hanya mendapat 38 persen suara.
Prabowo juga menang saat melawan Ganjar dengan dukungan masyarakat sebanyak 51,1 persen dibandingkan Ganjar 48,9 persen suara.
“Hal ini dapat mengindikasikan dominasi Prabowo. Dengan proporsi yang sekarang diraihnya, Prabowo mampu membalikkan posisi yang pernah diraihnya. Dominasi Prabowo sempat direbut Ganjar pada Oktober 2022 hingga Januari 2023,” tulis Litbang Kompas.