BIMATA.ID, Jakarta – Wanita Tani Indonesia memiliki peran ganda dalam fungsi reproduksi sebagai ibu rumah tangga dan fungsi produksi sebagai penambah kekuatan ekonomi dalam ketahanan keluarga. Peran wanita tani juga dalam ruang terbuka publik cukup besar.
BACA JUGA: Ari Lasso: Semoga Bapak Prabowo Jadi Presiden 2024
Di wilayah pedesaan Indonesia, kebanyakan wanita tani, mengambil keputusan dengan mempertimbangkan beragam faktor yang mempengaruhi kehidupan keluarga mereka.
Peran deseminasi informasi kepada wanita tani, akan menjadi input penting untuk modernisasi produksi pertanian dan manajemen rumah tangga di wilayah desa di Indonesia.
Karena pentingnya peran wanita tani, maka diperlukan adanya pendidikan dan pelatihan wanita tani khusunya mengenai teknologi yang diperlukan, sehingga mereka dapat melakukan kegiatannya dengan lebih baik.
BACA JUGA: Minggu Depan PBB Deklarasi Dukung Prabowo
Di masa mendatang peran Wanita Tani Indonesia- HKTI, diproyeksikan lebih besar lagi, sebagai bagian dari upaya mmembangun mind-set dengan pola-pola pertanian cerdas iklim, peningkatan produktivitas serta pendapatan untuk membangun ketahanan pangan didukung adaptasi terhadap kejadian cuaca ekstrim, terkait iklim dan mitigasi.
Atas dasar pertimbangan kebutuhan mendesak dan menguatkan kerja-kerja Wanita Tani Indonesia – HKTI, maka sesuai dengan hasil Musyawarah Nasional ke III di Bogor, pada tahun 2022 lalu, dan kerja-kerja Wanita Tani Indonesia – HKTI, perlu mengadakan Pelantikan Pengurus DPP Wanita Tani Indonesia HKTI periode 2022 – 2027, serta Rapat Kerja I, guna pencapaian kerja dan kemajuan yang lebih produktif kepada seluruh anggota Wanita Tani Indonesia dimasa mendatang.
Acara pelantikan dan raker I ini dilakukan pada 17 Mei 2023 dihadiri diantaranya Menteri Pertanian RI, Bapak Fadli Zon sebagai Ketua HKTI, Bapak Achmad Muzani (Wakil Ketua MPR RI), Bapak Budi Djiwandono (Ketua Pemuda Tani Indonesia) serta jajaran Eselon I Kementerian Pertanian.
BACA JUGA: Relawan Gibran-Jokowi di Jateng dan Jatim Resmi Dukung Prabowo Presiden 2024
Terpilih sebagai pengurus adalah Anita Ariyani sebagai Ketua Umum dan Farahdibha Tenrilemba
sebagai Sekretaris Jenderal.
Profil Wanita Tani Indonesia
Wanita Tani Indonesia dibentuk tahun 1979. Nyonya Mien Sughandi sebagai pendiri dan pemimpin pertama Wanita HKTI. Wanita Tani HKTI telah 3 kali ganti nama. Pada tahun 1984-1983 bernama Departemen wanita Tani HKTI. Pada periode 1993-1999 berubah nama jadi Basus Wanita HKTI. Pada Pertemuan Nasional Basus HKTI tanggal 25 maret 2011 di Jakarta ditetapkan perubahan nama menjadi Wanita Tani HKTI. Lalu pada MUNAS III tahun 2022, tercantum pada ART Bab I (1) ditetapkan nama menjadi WANITA TANI INDONESIA.
Wanita Tani Indonesia memiliki visi mewujudkan Wanita Tani yang mandiri, demokratis, mempunyai harkat dan martabat luhur dalam memberdayakan dan mensejahterakan wanita Indonesia khususnya wanita tani, demi terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender.
BACA JUGA: Emak-emak Pekalongan: Skenario dari Allah, Prabowo Diridhoi Jadi Presiden
Misi dari Wanita Tani Indonesia
Wanita tani memiliki misi untyk memperjuangkan kebijakan pubik yang berpihak bagi tumbuh kembangnya peran serta Wanita Tani dalam pembangunan.
Memperkuat kemandirian dan keberlanjutan organisasi Wanita Tani Indonesia.
BACA JUGA: Bawa Anak Perempuan Beserta Calon Mantu, Bamsoet Mohon Doa Restu kepada Prabowo
Terlaksananya kesetaraan dan keadilan gender di segala bidang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Meningkatkan akses pelaku usaha agribisnis di kalangan Wanita Tani terhadap berbagai sumber daya, baik dalam pelayanan, pendanaan, pemasaran, serta membangun kebersamaan, jaringan komunikasi