BIMATA.ID, Jakarta- Upaya pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi generasi sandwich adalah dengan mengupayakan revitalisasi vokasi. Upaya tersebut untuk memastikan berbagai macam pendidikan dan pelatihan vokasi bisa compatible di dunia usaha.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa angkatan kerja Indonesia semakin hari semakin besar, yang merupakan bagian dari bonus demografi yang rengah dialami Indonesia.
BACA JUGA: Usai Bertemu Dengan Prabowo, Wiranto : Kami Punya Banyak Kesamaan
Bahkan saat Peringatan Hari Buruh Internasional Tahun 2023 pada (01/05/2023), Muhadjir mengatakan pemerintah harus mengupayakan lapangan pekerjaan 3,6 juta per tahunnya.
“Karenanya, revitalisasi vokasi sebagai bagian dari upaya memanfaatkan bonus demografi diharapkan bisa berhasil dan menjadikan angkatan kerja yang produktif sejahtera, dan membawa Indonesia menjadi negara maju,” kata Muhadjir.
BACA JUGA: Dukung Prabowo Sebagai Capres 2024, Wiranto : Giliran Adik Saya Yang Maju Sebagai Capres 2024
Ia pun meminta kerja sama para pelaku industri, pelaku usaha, pemerintah, organisasi penyedia lapangan kerja bisa bekerja sama dengan baik bahwa bonus demografi kita bisa kita panen, bukan menjadi musibah demografi.
Muhadjir mengatakan para pekerja dan buruh yang termasuk penduduk usia produktif seperti sandwich, di mana mengistilahkan para angkatan kerja dan buruh sebagai daging isi di tengah, kemudian dihimpit oleh dua roti di atas dan di bawahnya.
BACA JUGA: Ikut Hadir Dalam Pertemuan Prabowo Wiranto, Marzuki Ali : Saya Dukung Prabowo Sebagai Capres 2024
“Artinya ketika dia bekerja harus menghidupi generasi di atasnya mulai dari kakek, nenek, ayah, dan yibu. Ke bawah dia bertanggung jawab pada anak, istri atau suami. Sehingga dia seperti sandwich, daging di tengah, dihimpit oleh dua roti di atas dan di bawah,” kata Menko Muhadjir.