BIMATA.ID, PEMALANG – Dinas Koperasi, Perindustrian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pemalang mengkonfirmasi adanya kenaikan harga telur di sejumlah pasar.
Diketahui, berawal dari harga Rp 24.000 per/Kilogram (Kg), kini naik menjadi Rp 31.000 sampai Rp 32.000 per/Kg. Hal itu diduga akibat adanya kenaikan harga pangan serta pencairan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Pemerintah.
Kepala Seksi Perdagangan dan Perlindungan Konsumen, Tiyas Kusbudiarsih mengatakan, kenaikan harga telur, dan daging ayam pedaging yang terjadi di berbagai daerah juga ada di Pemalang. Kenaikan ini terjadi beberapa pekan belakang, akibat adanya pencairan bantuan sembako PKH dari pemerintah serta kenaikan bahan baku pakan ternak.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Lampaui Ganjar-Anies, Semangat Kader Gerindra Kian Berkobar
“Kenaikan ini bukan cuman Pemalang saja, tapi hampir seluruh kabupaten di Jawa Tengah juga naik. Kita juga sebenarnya bingung, adanya program pemerintah pembagian bantuan pasti berdampak pada naiknya bahan pangan, utamanya telur dan daging. Tapi ya bagaimana lagi, itu program pemerintah,” ungkap Kepala Seksi Perdagangan dan Perlindungan Konsumen, Tiyas Kusbudiarsih dalam keterangannya, Kamis, (25/05/2023).
Selain itu, kenaikan ini terjadi akibat naiknya bahan baku pakan ternak yaitu jagung. Sehingga peternak terpaksa menaikkan harga jual telur, dan ayam mereka agar menutup biaya produksi yang ada.
Oleh karena itu, pihaknya tengah mendengar isu dari para pedagang bahwa ayam dari Pemalang dijual untuk ekspor ke luar negeri. Sehingga, ia belum bisa memastikan kabar tersebut dan akan diselidiki apakah aktivitas ini berpengaruh pada stok daging ayam di Pemalang.
Lihat juga: Publik Anggap Prabowo Figur Ideal Penerus Jokowi
“Kita dengar itu ada perusahaan yang ekspor ayam ke luar negeri dari para pedagang. Tapi belum kita klarifikasi kebenarannya. Untuk harga pakan juga pengaruh, jadi kita mau koordinasi dengan OPD terkait dalam penanganannya,” tandasnya.
