BIMATA.ID, JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Gerindra Hj. Novita Wijayanti, SE.,MM mengatakan bahwa tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari kelahiran Pancasila.
Pancasila pertama kali dikemukakan oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945. Bung Karno pada saat itu menyampaikan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
BACA JUGA:Survei Populi Center: Prabowo Tokoh Capres Paling Dipilih Publik
Kemudian dalam pidatonya ada lima konsep yang menjadi dasar negara, yaitu kebangsaan, internasionalisme, permusyawaratan, kesejahteraan, dan ketuhanan. Lima konsep dasar negara itu kemudian dirangkum dalam nama Pancasila, atas petunjuk seorang ahli bahasa.
Hal itu disampaikannya pada kunjungan kerja perorangan di daerah pemilihan, Cilacap dan Banyumas Provinsi Jawa Tengah di acara sosialisasi MPR RI 4 Pilar Kebangsaan di Desa Kebocoran Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Selasa, 30 Mei 2023.
Bertepatan satu hari menjelang peringatan hari lahir Pancasila. Momen yang tepat bagi srikandi Partai Gerindra ini untuk menyampaikan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dalam peringatan hari lahir Pancasila, karena Pancasila merupakan salah satu dari pilar kebangsaan.
BACA JUGA: Survei LSI Denny JA: Prabowo Menang di 3 Provinsi Besar, Ungguli Ganjar dan Anies
“Pada peringatan hari lahir Pancasila tahun 2023 ini, pemerintah telah merilis tema dan logo Hari Lahir Pancasila 2023 serta pedoman upacara peringatannya. Tema hari lahir Pancasila 2023 termuat dalam Pedoman Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila 2023 yang dirilis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI. Tema hari lahir Pancasila 2023 ini yaitu “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global),” kata Novita.
Hj. Novita Wijayanti, SE.,MM menyampaikan ini kepada peserta sosialisasi yang telah hadir di Balai Desa Kebocoran. Masyarakat perlu mengetahui sejarah penting dan hari penting yang terjadi di negaranya.
Tidak hanya sebatas mengetahui hari libur nasional, namun juga harus mengetahui tema apa yang diambil oleh pemerintah untuk memperingati. Menurutnya, tema ini bukanlah hanya sekedar tema peringatan hari nasional, namun ada visi dan misi di dalamnya yang diserukan oleh pemerintah untuk dilaksanakan oleh semua elemen bangsa demi satu tujuan yang sama.
BACA JUGA: Elite ke Ganjar, tapi Akar Rumput PPP Lebih Banyak Pilih Prabowo
Tokoh perempuan Jawa Tengah ini juga menyampaikan kepada para peserta mengenai logo dan tema Hari Lahir Pancasila 2023 ini. Simpulan logo Hari Lahir Pancasila 2023 ini adalah menjadi momentum untuk bergotong royong membangun peradaban dan pertumbuhan global.
“Pancasila menjadi energi bagi bangsa Indonesia sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi untuk kemakmuran rakyat Indonesia dan dunia,” jelasnya.
Tema “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global” menurut Ibu Hj. Novita Wijayanti, SE.,MM dapat diartikan bahwa pentingnya kerja sama dari semua elemen masyarakat dalam berbangsa dan bernegara dalam membangun peradaban baik peradaban manusia dan peradaban dunia dan mencapai pertumbuhan global yang berkelanjutan.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Fasilitasi Kesembuhan ODGJ, Ajak Pemdes Inventarisasi Keberadaan ODGJ
“Sudah menjadi karakter bangsa Indonesia, masyarakatnya saling bergotong royong, saling membantu, saling mendukung, untuk mencapai tujuan bersama.” paparnya
Di era sekarang ini, dimana perkembangan teknologi, perkembangan tren, perkembangan informasi yang cepat dan pesat harus dapat disikapi dan diimbangi oleh masyarakat dengan baik agar terwujud perkembangan peradaban manusia yang positif dalam menghadapi pertumbuhan global.
Novita Wijayanti, SE.,MM mengatakan bahwa perkembangan peradaban manusia yang terjadi seharusnya tidak menghancurkan budaya bangsa. Banyaknya peradaban dunia yang masuk ke dalam negeri memberikan perubahan yang sangat pesat bagi peradaban masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Ibu Ahmad Dhani Doakan Prabowo Jadi Presiden 2024 saat Konser Ulang Tahun Anaknya
“Jika dapat disikapi dengan bijak, perkembangan peradaban dunia ini dapat memberikan dampak yang lebih baik bagi bangsa Indonesia, misal masyarakatnya menjadi lebih modern dan cara berfikir yang lebih terbuka. Namun jika tidak dapat difilter, maka peradaban yang masuk dapat menghancurkan budaya Indonesia,” urainya.
Masyarakat dihadapkan pada keadaan dimana persimpangan antara nilai-nilai kemanusiaan dan manfaat dari perkembangan teknologi. Peradaban yang terjadi saat ini membuat manusia lebih menikmati hak-hak politik maupun manfaat sosial.
Namun, juga membawa ketidakstabilan sosial maupun ketidaksetaraan yang menimbulkan kehancuran. Peradaban akan berubah menjadi lebih maju dengan adanya teknologi, ekonomi, idealisme, dan kemajuan ilmu pengetahuan.
BACA JUGA: Dapat Bantuan Sumur dan Pipanisasi Air Bersih, Masyarakat Sumbawa: Terima Kasih Pak Prabowo
Namun teknologi juga dapat menghilangkan moralitas manusia sedikit demi sedikit. Itulah mengapa tadi disebutkan pentingnya menyikapi dengan bijak dan memfilter perkembangan zaman yang ada.
Kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang sangat besar terhadap peradaban manusia, salah satunya komunikasi dan informasi. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang terjadi semakin mengaburkan batas-batas negara.
BACA JUGA: Hadiri Haul Habib Munzir, Begini Etika Prabowo di Hadapan Ulama
Oleh sebab itu, Indonesia dihadapkan dengan dua hal yang tidak mudah, yakni merawat atau memelihara budaya nasional dan membangun budaya modern untuk bangsa. Keduanya harus dapat sejalan secara seimbang tanpa harus menghancurkan moral bangsa.