BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkapkan terkait kelemahan kebijakan teritori.
Mahfud mengatakan, hampir setiap hari kapal asing menyelundup dan mencuri ikan-ikan yang berada di laut teritori Indonesia.
Namun, kapal asing tersebut lewat begitu saja dan tak mendapatkan sanksi.
“Teritori kita agak lemah di bidang politik. Misalnya di barat dan di timur kita agak menghadapi gangguan, di barat masuknya kapal-kapal asing di Natuna Utara itu. Hampir setiap hari kapal asing masuk menyelundup mencuri ikan lewat gitu aja,” kata Mahfud, dikutip dari tvonenews, Selasa (23/05/2023).
Baca Juga : Prabowo Beri Kuis Berhadiah Jam Tangan di Ponpes Tremas Pacitan
Mahfud menjelaskan, Indonesia membiarkan kapal asing itu hanya lewat begitu saja setalah mencuri ikan miliknya bukan karena takut.
Akan tetapi,menurutnya, karena tidak dapat mengatasi hal tersebut.
Mahfud menyebut, faktor kelemahan kita juga terdapat pada teknis yakni peralatan yang kurang mendukung.
“Kadang kala kita tidak bisa mengatasi, bukan takut, alatnya enggak cukup,” tuturnya.
“Mereka kapalnya besar gede cepat sekali, dikejar kapal kita ‘tek ketek ketek’ tahun 45,” sambungnya.
Simak Juga : Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Unggul Telak dari Ganjar dan Anies
Mahfud menjelaskan, meski kapasitas peralatan kita masih cukup jauh untuk melawan kapal asing yang kerap menyusup di lautan Indonesia. Namun Pemerintah Indonesia terus berupaya mencari solusi untuk menjaga keamanan laut kita.
“Nah itu yang sekarang sedang kita pikirkan bersama bagaimana kekuatan laut kita,” jelasnya.
“Seperti dulu ada dalam geopolitik yang disampaikan Bung Karno itu supaya dihidupkan lagi semangat kebesaran Indonesia minimal dulu di Asia menjadi sangat berkekuatan militer yang cukup disegani,” pungkasnya.