BIMATA.ID, Sleman – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) Mahfud MD menganggap isu dugaan monopoli bisnis di Lapas oleh anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Laoly, adalah masalah sederhana.
Mahfud mengungkapkan, Isu itu sebenarnya bisa diselesaikan di level eselon satu.
“Itu kan masalah sederhana ya, saya gak harus turun tangan, itu bisa diselesaikan di tingkat teknis, eselon satu, itu gampang,” kata Mahfud saat ditemui di kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dikutip dari tvonenews, Jumat (05/05/2023).
Baca Juga : Gerak Di Jateng, Relawan 09 Siap Menangkan Prabowo – Cak Imin
Mahfud menjelaskan, isu itu sebenarnya sudah dijelaskan oleh Menkumham Yasonna Laoly, Menkumham juga sudah mengatakan jika isu itu tidak benar.
“Kan memang nyebutnya putra seorang menteri, bukan putra Menkumham. Jadi kita gak tahu menterinya siapa yang bisnis,” jelasnya.
Mahfud menyebut dirinya tidak perlu turun tangan terkait isu ini, apalagi baik korban maupun pelaku yang dituding sudah sama-sama jelas.
“Tapi tetap tindakan ke dalam harus dilakukan, dan itu tidak perlu turun tangan Menko, karena pelakunya yang dituding sudah jelas, korbannya sudah jelas, ya itu urusan yang sangat sederhana, sehingga gak perlu apa-apa Menko turun, apa-apa Menko turun,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, publik dihebohkan dengan kabar dugaan monopoli bisnis di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), dugaan monopoli dilakukan oleh putra Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Laoly.
Simak Juga : Prabowo Dipuji karena Ajak Masyarakat Tenang dan Hindari Adu Domba
Kabar itu pertama kali diungkap oleh aktor Tio Pakusadewo saat diwawancarai oleh Uya Kuya. Tio menceritakan pengalamannya saat mendekam di Lapas karena kasus narkoba.
Video wawancara mereka kemudian diunggah akun Twitter @PartaiSocmed dan menuai banyak komentar warganet.