BeritaEkonomiEnergiNasionalOtomotifUmum

Kurang Peminat, Pemerintah Ogah Revisi Target 200 Ribu Motor Listrik

BIMATA.ID, Jakarta- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan pemerintah tidak akan merevisi target 200 ribu motor listrik harus laku terjual tahun ini melalui program subsidi. Besaran insentif Rp7 juta per unit juga tidak akan ditambah.

“Bukan targetnya yang direvisi, tetapi mekanismenya yang perlu dievaluasi. Optimis, optimis (target 200 ribu motor listrik tercapai tahun ini). Itu (sepi peminat) karena masyarakat belum banyak yang tahu saja. Kalau masyarakat tahu dengan subsidi pasti menarik,” katanya di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (22/05/2023).

BACA JUGA: Prabowo Beri Kuis Berhadiah Jam Tangan di Ponpes Tremas Pacitan

“Itu (tambahan insentif) belum dibicarakan. Saya pikir Rp7 juta sudah sangat bagus karena kita benchmark antara Vietnam dan Thailand. Tinggal sosialisasi akan kita genjot,” imbuh Moeldoko.

Ia mengatakan insentif Rp7 juta sudah cukup bagus, baik untuk masyarakat maupun pabrikan motor listrik. Moeldoko menilai masyarakat akan terbantu dan industri bergairah dengan adanya subsidi ini.

Namun, ia tak menampik soal realisasi subsidi motor listrik yang sepi peminat, di mana baru ada 108 unit laku terjual. Moeldoko menduga ada tiga permasalahan utama subsidi motor listrik baru sepi peminat.

BACA JUGA: Temui SBY di Pacitan, Prabowo: Beliau Senior Saya

Pertama, masyarakat belum banyak yang tahu soal subsidi ini karena peraturan terkait yang baru dibentuk. Kedua, aplikasi Sisapira untuk proses pembelian motor listrik subsidi diklaim belum tersosialisasi dengan baik sehingga masyarakat belum paham bagaimana cara mendapatkan insentif Rp7 juta tersebut.

“Ketiga, sepertinya ini belum menjadi konsumsi publik. Kita belum membicarakan ini (subsidi kendaraan listrik) di mana-mana, sehingga masih pada bingung, menunggu, wait and see semuanya,” tegasnya.

BACA JUGA: Prabowo Effect, sebab Elektabilitas Gerindra Naik Tajam

 

Tags

Related Articles

Bimata
Close