BIMATA.ID, Jakarta- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Lampung Reihana meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menunda jadwal klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya.
“Benar. Informasi yang kami terima dari tim, beliau (Reihana) meminta penundaan jadwal,” ujar Juru Bicara KPK Ipi Maryati, Jumat (19/5/2023).
Alasan Reihana meminta penundaan karena ingin waktu yang lebih panjang untuk mempersiapkan data pendukung. Reihana awalnya akan diklarifikasi yang kedua kalinya oleh KPK pada hari ini.
Baca juga : Hadiri Silaturahmi BKPRMI, Presiden DMDI Akui Kebaikan Prabowo Subianto
“Masih membutuhkan waktu untuk mempersiapkan data dan dokumen pendukung yang harus dilengkapi,” terang Ipi, dikutip dari Antara.
Hingga kini, Ipi belum membeberkan kapan jadwal klarifikasi LHKPN selanjutnya akan dilakukan terhadap yang bersangkutan.
“Lebih lanjut nanti kami informasikan,” ujar Ipi.
Sebelumnya, Reihana telah memenuhi undangan KPK untuk mengklarifikasi LHKPN miliknya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin, (8/5/2023).
Baca juga : Presiden Dunia Melayu Dunia Islam: Prabowo Banyak Bantu Orang Miskin
Usai menghadiri klarifikasi tersebut, Reihana irit bicara dan tidak berkomentar saat ditanya soal tudingan gaya hidup mewah yang dialamatkan warganet terhadap dirinya.
Reihana jadi sorotan publik usai gaya hidupnya dianggap berlebihan dan soal dirinya yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung selama 14 tahun.
KPK lantas melayangkan undangan klarifikasi kepada yang bersangkutan karena harta kekayaan yang dilaporkan tidak sesuai dengan profilnya.
Baca juga : Kunjungi Prabowo, Danjen Kopassus Minta Saran Agar Kopassus Tetap Jadi Kebanggaan NKRI
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyebut LHKPN Reihana sebagai outliers atau tidak wajar.
Ketidakwajaran yang dimaksud adalah nilai yang dilaporkan di LHKPN-nya terlalu kecil dan hampir tidak berubah dalam 5 tahun terakhir.
“Outliers, (hartanya) terlalu kecil dan rata,” kata Pahala Nainggolan.